JAVASATU.COM- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur terus mendukung program ketahanan pangan nasional melalui implementasi pompanisasi di berbagai wilayah, termasuk Banyuwangi. Program ini menggantikan irigasi diesel dengan tenaga listrik, menjadi bagian dari inisiatif electrifying agriculture yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian secara efisien.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa langkah ini mendukung proyek strategis nasional dengan mengoptimalkan energi listrik untuk sektor pertanian.
“PLN hadir untuk mendorong peningkatan produktivitas hasil pertanian dan efisiensi kerja petani di wilayah yang sulit mendapatkan air untuk pertanian,” katanya, Rabu (22/1/2025).
Di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, program pompanisasi diterapkan pada Kelompok Tani (Poktan) Tani Usaha. Kolaborasi antara PLN dan Dinas Pertanian ini mendukung pertanian modern di wilayah tersebut. Ketua Poktan Tani Usaha, Khusaini, mengapresiasi program ini.
“Pompanisasi sangat penting untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian di desa kami. Dengan ini, petani bisa mengelola air lebih efisien,” ujarnya.
Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Tegaldlimo, Dodik Dwi Anggriawan, menambahkan bahwa program ini membantu petani yang sebelumnya kesulitan mendapatkan air.
“Dengan bantuan pompanisasi, air kini dapat dimanfaatkan dengan lebih baik oleh warga,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa petani kini bisa menghemat hingga 41% biaya operasional. Jika sebelumnya pengeluaran mencapai Rp4 juta per bulan dengan bahan bakar minyak, kini hanya sekitar Rp2,4 juta menggunakan listrik PLN.
Program serupa juga dilakukan di Jember, di mana PLN bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyediakan pompa air listrik berkapasitas 13.200 VA untuk mengairi 3 hektar lahan di Tanggul. Kolaborasi ini diharapkan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Perwakilan Dinas Pendapatan Daerah, Budiman, menilai program ini membawa banyak manfaat.
“Air yang dipompa lebih higienis dan bebas kontaminan, sehingga kualitas hasil pertanian meningkat. Selain itu, listrik lebih efisien dan hemat dibandingkan bahan bakar minyak,” jelasnya.
Manfaat pompanisasi juga dirasakan oleh Kelompok Tani Barokah di Tambaksari, Surabaya. Dengan daya listrik 5.500 VA, kelompok ini lebih mudah mengelola lahan, meningkatkan hasil panen, dan berkontribusi pada ketahanan pangan di wilayah setempat. (Arf/Nuh)