JAVASATU.COM- Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) menyuarakan keprihatinan terkait serangan terjadi di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Surabaya.

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia), Hamzah Assuudy Lubis mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap serangan ransomware yang menghantam Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya. Insiden ini telah mempengaruhi 282 lembaga pemerintahan, termasuk 30 kementerian dan lembaga, serta 48 lembaga kota. Kejadian bermula pada 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB saat fitur keamanan Windows Defender dinonaktifkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Serangan kemudian terdeteksi pada 20 Juni 2024 pukul 00.54 WIB dengan instalasi file berbahaya, penghapusan sistem file yang krusial, dan penonaktifan layanan penting.
Serangan menggunakan ransomware bernama BrainChipper, ia menyebut, menghalangi akses sistem kecuali tebusan sekitar Rp 131 miliar dibayarkan. Meskipun beberapa instansi berhasil memulihkan data, kerusakan yang disebabkan oleh serangan ini sangat luas.
“PPI Dunia menyerukan pemerintah untuk segera memulihkan akses yang terpengaruh dan meningkatkan keamanan sistem informasi nasional,” ujarnya, Rabu (03/07/2024).
Sebab itu, PPI Dunia menyarankan Indonesia mengadopsi strategi keamanan siber yang lebih kuat, mirip dengan praktik Belgia yang telah terbukti efektif. Mereka juga mengkritik tata kelola keamanan siber di Indonesia yang masih rentan, termasuk kekurangan cadangan data yang memperlihatkan kurangnya perhatian terhadap risiko kehilangan data masyarakat.
“PPI Dunia mengusulkan beberapa langkah konkret, termasuk sistem pemantauan dan deteksi dini yang canggih, kolaborasi antar lembaga terkait, pelatihan rutin untuk meningkatkan respons terhadap insiden siber, dan kerjasama internasional dalam keamanan siber,” ungkapnya.
PPI Dunia berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk lebih waspada dan proaktif dalam menghadapi ancaman siber. Mereka siap mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan keamanan siber melalui edukasi dan kolaborasi lintas sektor.
“PPI Dunia mengapresiasi upaya pemerintah dalam menangani serangan ini dan berharap pemulihan dapat segera berhasil sehingga layanan pemerintahan dapat normal kembali,” tandasnya. (Red/Arf)