JAVASATU.COM- Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Malang mengirimkan 12 psikolog untuk memberikan dukungan psikologis bagi korban angin kencang di Kota Batu. Kegiatan pendampingan dilakukan di tiga titik pengungsian pada Selasa (22/10/2019).

Koordinator lapangan Himpsi Malang, Ani Mualimah Solihan, menjelaskan para psikolog memberikan latihan relaksasi otot progresif dan pernapasan guna mengurangi rasa tidak nyaman yang umum dialami penyintas.
“Perasaan sedih, khawatir, takut, mimpi buruk, hingga sulit tidur adalah reaksi wajar pascabencana. Dengan relaksasi, diharapkan penyintas bisa lebih cepat menerima kondisi,” ujar Ani, Rabu (23/10/2019).
Tiga lokasi pengungsian yang dikunjungi yakni rumah dinas Wali Kota Batu (96 pengungsi), Balai Desa Punten (339 pengungsi), dan Balai Desa Tulungrejo (13 pengungsi). Sementara pengungsi lain tersebar di posko BPBD sebanyak 580 orang serta di SDN Punten 1 dengan 200 orang.
Selain latihan relaksasi, tim psikolog juga mengajak penyintas berjoget gembira agar tubuh lebih fleksibel dan stres berkurang.
Dini L. Nafiati, Ketua Bidang Himpsi Malang yang turut mendampingi, menambahkan pihaknya juga mengenalkan terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dengan mengetuk titik-titik meridian tubuh untuk mengatasi kecemasan dan trauma.
“Untuk anak-anak, kami ajak bermain, bernyanyi, dan menggambar. Dari hasil gambar, terlihat beberapa anak masih mengalami trauma akibat angin kencang,” jelas Dini.

Pendampingan psikologis ini diharapkan bisa membantu para pengungsi mengelola stres, memulihkan emosi, serta menjaga kesehatan mental mereka selama berada di pengungsian. (ayu)