JAVASATU.COM- Kolektor Tosan Aji Nusantara, Irwan Soemadyo atau yang akrab disapa Taji Lestari, menegaskan pentingnya mempertemukan teknologi metalurgi tradisional dengan teknologi digital masa kini guna melahirkan inovasi teknologi masa depan.
Hal ini ia sampaikan dalam silaturahmi bersama CEO TosanAji.id, Wahyu Eko Setiawan (Sam WES), di Keris Art Cafe, Meruya Selatan, Jakarta Barat, Selasa (26/8/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Taji Lestari yang memiliki hampir 4.000 koleksi Tosan Aji Nusantara seperti keris, tombak, pedang, kujang, hingga badik, menekankan bahwa Tosan Aji bukan sekadar benda pusaka, melainkan teknologi metalurgi puncak kejayaan leluhur.
“Tosan Aji Nusantara adalah teknologi metalurgi pada masa kejayaannya. Maka, teknologi harus dipertemukan dengan teknologi, termasuk teknologi digital saat ini. Dengan begitu, bisa lahir inovasi untuk masa depan,” ujar Taji Lestari.
Selama lebih dari 45 tahun mengoleksi, Taji Lestari menekankan bahwa setiap bilah Tosan Aji mengandung nilai keluhuran, doa, hingga ajaran filsafat kehidupan. Menurutnya, hal itu membutuhkan dukungan teknologi modern agar bisa dilestarikan dan dipahami secara lebih mendalam oleh generasi mendatang.
Ia menyambut baik langkah TosanAji.id yang mengembangkan digitalisasi pusaka melalui Heirloom Card, Collector’s Card dan Surat Identifikasi Pusaka (SIP). Inovasi tersebut dinilainya dapat membantu kolektor, galeri, dan museum untuk melakukan identifikasi serta inventarisasi pusaka secara transparan, terpercaya, dan akuntabel.
“Kita membutuhkan solusi identifikasi Tosan Aji Nusantara yang jujur dan bisa dipertanggungjawabkan. TosanAji.id sudah punya jawabannya. Semoga terus berkembang,” tambahnya.
CEO TosanAji.id, Sam WES, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Taji Lestari yang membuka ruang silaturahmi dan kolaborasi. Menurutnya, ribuan koleksi yang tersimpan di Galeri Taji Lestari dapat menjadi referensi penting bagi edukasi dan literasi budaya Tosan Aji Nusantara.
“Mengumpulkan hampir 4.000 koleksi Tosan Aji adalah pencapaian luar biasa. Itu perlu didokumentasikan untuk membangun database literasi bermutu tinggi,” ujar Sam WES.
Ia menegaskan, pernyataan Taji Lestari yang menyebut Tosan Aji sebagai teknologi metalurgi puncak kejayaan bangsa menjadi inspirasi untuk mengintegrasikan warisan leluhur dengan perkembangan material sciences, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi digital.
“Kami berharap bisa berkolaborasi dalam identifikasi, dokumentasi, inventarisasi, dan digitalisasi koleksi Tosan Aji Nusantara di Galeri Taji Lestari,” tutup Sam WES. (tur/arf)