JAVASATU.COM- Lapas Kelas I Malang kini tak hanya menjadi tempat pembinaan warga binaan. Melalui Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang berlokasi di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang fasilitas ini berubah menjadi pusat kegiatan masyarakat yang sarat nilai edukatif dan kolaboratif.

Terbaru, SAE Lapas Malang menjadi lokasi peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh RA Al Barokah.
Kegiatan berlangsung meriah dengan beragam acara mulai dari upacara, senam bersama, hingga lomba mewarnai bertema Hari Santri. Sebanyak 60 siswa dan wali murid ikut berpartisipasi penuh semangat.
Kepala Lapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, mengatakan kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa SAE kini berfungsi ganda, bukan hanya tempat pembinaan narapidana, tetapi juga ruang kolaborasi sosial dan edukasi masyarakat.
“Kami membuka SAE Ngajum agar masyarakat sekitar bisa ikut memanfaatkannya untuk kegiatan positif. Ini wujud implementasi tagline Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat, yakni, Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif,” ujar Teguh, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, keterlibatan lembaga pendidikan seperti RA Al Barokah menunjukkan bahwa Lapas kini semakin terbuka dan inklusif.
“Kami ingin SAE menjadi sarana interaksi yang menumbuhkan semangat belajar, kebersamaan, dan nilai kemanusiaan,” tambahnya.
Dengan terbukanya SAE bagi publik, Lapas Kelas I Malang menegaskan komitmennya untuk menjadi lembaga yang bermanfaat tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Ia berharap, program edukatif ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara lembaga pemasyarakatan dan warga, serta mengubah persepsi masyarakat tentang Lapas.
“Kami ingin Lapas tidak lagi dipandang menakutkan, tetapi menjadi tempat lahirnya kegiatan positif yang membangun karakter dan kebersamaan,” ungkap Teguh.
Suasana penuh semangat terlihat ketika anak-anak mengikuti lomba mewarnai sambil mengenal makna perjuangan santri. Kegiatan ini sekaligus menanamkan nilai nasionalisme dan religiusitas sejak usia dini.
Guru RA Al Barokah, Nurul Hidayah, menyebut pengalaman belajar di SAE menjadi momen berkesan bagi siswa.
“Anak-anak antusias sekali. Mereka belajar tentang semangat santri dan nasionalisme dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya. (dop/arf)