JAVASATU.COM-GRESIK- Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, bersama Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur meninjau langsung kondisi banjir di sepanjang Kali Lamong, Kabupaten Gresik, Selasa (4/3/2025). Dalam kunjungan ini, disepakati pembentukan “Forum Sinergitas” sebagai langkah strategis dalam menangani banjir secara menyeluruh.

Turut hadir dalam pertemuan ini Ketua Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim; Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani; Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif; serta perwakilan dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Pemkab Gresik Butuh Dukungan Pemerintah Provinsi dan Pusat
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir, termasuk normalisasi Kali Lamong sepanjang 48 km dengan APBD murni dan pembangunan kolam retensi di Kecamatan Cerme. Namun, penyelesaian menyeluruh membutuhkan sinergi lintas pemerintahan.
“Kami berharap pemerintah provinsi dan pusat turut serta dalam pembangunan kolam retensi di wilayah rawan banjir sepanjang Kali Lamong. Saat ini, anggaran APBN sebesar Rp100 miliar hanya mencakup sebagian kecil kebutuhan,” ujar Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik.
Forum Sinergitas untuk Koordinasi Penanganan Banjir
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa Forum Sinergitas akan menjadi wadah koordinasi antara empat daerah terdampak, Kabupaten Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Kota Surabaya serta melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Ini adalah momentum penting. Kali Lamong di Gresik memang tidak baik-baik saja, dan kami perlu duduk bersama dalam satu forum untuk memastikan adanya langkah konkret ke depan,” ujar Emil Dardak.
Ketua Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim, menyatakan bahwa forum ini akan menjadi titik temu untuk mempercepat realisasi anggaran dan kebijakan strategis terkait penanganan banjir luapan Kali Lamong. Forum ini juga diperluas untuk menangani permasalahan banjir di seluruh Jawa Timur.
“Komisi D membangun satu forum sinergitas yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk menyelesaikan persoalan banjir, bukan hanya di Kali Lamong, tetapi juga di seluruh Jawa Timur,” jelasnya.
Forum ini akan mengundang berbagai pihak, termasuk pengelola Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas, BPBD, Dinas PU SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Kehutanan, dan Dinas Lingkungan Hidup, agar penanganan banjir lebih komprehensif.
Langkah Konkret dan Bantuan Darurat
Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung forum ini dengan data dan perencanaan yang matang. Sebagai langkah awal, BPBD Provinsi Jawa Timur telah memberikan bantuan logistik dan peralatan darurat, termasuk dapur umum dan sembako bagi masyarakat terdampak.
Namun, solusi jangka panjang tetap menjadi prioritas, seperti pembangunan embung, kolam retensi, serta pembebasan lahan di sepanjang bantaran sungai.
Melalui Forum Sinergitas, koordinasi antar pemerintah daerah, provinsi, dan pusat diharapkan semakin erat, sehingga penanganan banjir di Jawa Timur dapat dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. (Bas/Nuh)