JAVASATU.COM-MALANG- Warga Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, menunjukkan semangat luar biasa dalam membangun kawasan mereka menjadi pusat perekonomian baru berbasis budaya, wisata kuliner halal, dan sistem transaksi cashless. Untuk memperkuat gerakan akar rumput ini, dua tokoh nasional dijadwalkan hadir dalam Sarasehan Madyopuro yang akan digelar pada Selasa, 8 April 2025.

Mantan Menteri BUMN RI, Dahlan Iskan, dan mantan Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Muhammad Bisri, dijadwalkan menjadi pembicara utama dalam acara sarasehan pada Selasa 8 April 2025 yang digelar di Terminal Madyopuro, pukul 09.00 WIB.
Kehadiran dua figur nasional ini menjadi penanda seriusnya upaya warga dalam membangun kawasan Madyopuro secara mandiri dan berkelanjutan.
Sarasehan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Madyopuro Mangano, sebuah inisiatif warga yang digelar pada 4–10 April 2025. Gerakan ini diinisiasi oleh para Ketua RW, Karang Taruna, LPMK, BKM, dan tokoh masyarakat Madyopuro, dengan dukungan dari pemerintah kota melalui audiensi bersama Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Ketua DPRD Kota Malang.
“Kami ingin membangun kawasan ini sebagai pusat perekonomian berbasis budaya dan wisata kuliner halal yang modern, terhubung digital, dan tetap mengakar pada nilai-nilai lokal. Karena itu, warga harus dibekali wawasan dan pengetahuan yang cukup,” ujar Novi Ahmad dari Paguyuban Ketua RW Madyopuro, Senin (7/4/2025).
Dahlan Iskan akan berbicara tentang pentingnya perencanaan pembangunan kawasan, kebijakan ekonomi, dan tantangan global yang mungkin dihadapi Madyopuro. Sementara Prof. Muhammad Bisri akan membahas konsep budaya kuliner halal cashless sebagai jantung penggerak ekonomi kawasan.
Madyopuro, yang sebelumnya dikenal dengan aset-aset mati suri seperti Velodrome dan Terminal Madyopuro, kini diproyeksikan menjadi wajah baru Kota Malang, apalagi sejak Exit Tol Madyopuro diresmikan pada 7 April 2020. Meski sempat terhenti akibat pandemi dan dinamika politik, warga kembali menghidupkan semangat membangun kawasan setelah Pilkada Kota Malang November lalu.
“Dengan semangat guyub, gotong royong, dan keterlibatan tokoh nasional, warga Madyopuro berharap gerakan ini tak hanya membangkitkan wilayahnya, tetapi juga memberi dampak ekonomi yang lebih luas bagi Kota Malang secara keseluruhan,” pungkasnya. (Wes/Saf)