JAVASATU.COM-GRESIK- Seorang Satpam yang bekerja di salah satu perusahaan yang berlokasi di Jalan Raya Daendels No.5, Area Sawah, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik terpaksa harus mundur bekerja gegara diduga jadi korban intimidasi dari atasannya.

“Satpam itu sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari atasannya sendiri selama bekerja. Terpaksa dia keluar dari kerjaannya karena tidak betah diintimidasi atasannya” kata Perwakilan Paguyuban Warga Desa Prupuh, Panceng, Gresik, Hasanudin (48), Senin (16/5/2022) kepada sejumlah awak media.
Menurut Hasan begitu kerap disapa, seharusnya perusahaan merangkul pekerjanya, bukan malah membuat perlakuan yang tidak menyenangkan. Hasan menyayangkan perbuatan tersebut.
“Keberadaan perusahaan bukannya mengurangi angka pengangguran malah membuat pekerja lokal tidak nyaman hingga keluar dari pekerjaan. Satpam itu merupakan pekerja ring satu, artinya dia warga asli (Desa Prupuh) sekitar perusahaan tersebut” terang Hasan.
Bahkan Hasan mengatakan, pekerja di perusahaan tersebut pada bagian yang sama juga banyak menyampaikan keluhan yang sama.
“Sering mendapat intimidasi dari atasan saat bekerja dan hal ini terjadi bertahun-tahun” kata Hasan.
“Saya berharap agar perusahaan tegas melindungi tenaga kerja lokal. Kami warga Prupuh menolak intimidasi yang membuat pekerja asal desa sekitar perusahaan tidak betah dan mengundurkan diri seperti ini,” tegasnya.
Saat ditanya awak media, Hasan pun enggan menyebutkan nama Satpam yang menjadi korban dugaan intimidasi dengan alasan keselamatan.
Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon seluler, salah satu pihak outsourcing di perusahaan tersebut berinisial YN enggan memberikan tanggapan.
“Sampean dapat info dari mana. Dapat nomor saya dari mana. Yang memberi nomor saya itu kenapa tidak izin ke saya dulu. Maaf saya banyak pekerjaan, sorry, saya tidak kenal jenengan,” kata YN saat dikonfirmasi, Senin (16/5/2022). (Bas/Saf)