email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 24 Juli 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Peternak Sapi di Malang Mengeluh, Hasil Perahan Susu Turun Drastis Akibat PMK

by Agung Baskoro
13 Juni 2022

JAVASATU.COM-MALANG- Nampaknya sejumlah peternak sapi perah di Kabupaten Malang harus menelan pil pahit akibat hewan ternaknya dinyatakan suspek terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) dan berdampak ke penghasilan susu perahan menurun drastis. Terpantau di wilayah Kecamatan Pujon kondisi ini cukup memprihatinkan.

Ilustrasi peternak sapi perah di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. (Foto: Agung Baskoro/Javasatu.com)

Terhimpun, hampir 75 persen masyarakat di wilayah Barat Kabupaten Malang itu menggantungkan hidupnya dengan berternak sapi perah untuk diambil susunya.

Diketahui, selain penghasilannya menurun, sapi yang terserang PMK tak jarang bisa menghasilkan susu kualitas baik. Jika menghasilkan pun tidak layak jual ataupun disetorkan ke koperasi.

KONTEN PROMOSI

Salah seorang peternak sapi perah di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Sukoco, mengaku memiliki 6 ekor sapi perah, 4 diantaranya mati satu per satu akibat serangan PMK.

“Dulu kan awalnya punya satu, lalu selama sekitar 5 tahun sudah bisa berkembang jadi enam. Tapi yang empat ekor mati karena sakit (PMK) ini,” ujar Sukoco saat ditemui di kandang yang tak jauh dari rumahnya, Minggu (12/6/2022).

Saat ini, kata dia, dari sisa dua ekor sapi yang dimilikinya, hanya satu ekor yang bisa diperah untuk diambil susunya. Namun, itupun jumlahnya masih tidak se produktif saat sapinya sehat dulu.

“Dulu setelah empat sapi mati, yang diperah hanya tinggal satu. Itu pun hanya tinggal 5 liter. Biasanya kalau normal bisa 10 liter per hari. Dulu sempat tidak bisa diperah sama sekali, atau kalau keluar susunya terpaksa saya buang karena kualitasnya buruk,” terang Sukoco.

BacaJuga :

Razia Internal Polres Malang, Pastikan Anggota Tertib Berlalu Lintas

Pasutri Tewas di Lawang Malang, Polisi Periksa Tiga Saksi Termasuk Anak Korban

Namun saat ini, kondisi dua ekor sapinya tersebut sudah berangsur pulih karena diobati.

“Dan itu pun obat yang digunakan untuk penyembuhan juga didapat secara mandiri dari rekan-rekan” tegas Sukoco.

Hal serupa dialami Suwarno peternak Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, yang mengandalkan ekonominya dari perahan sapinya. Namun sejak sapinya mengalami gejala sakit, kata dia, produktifitas susunya juga menurun.

Suwarno menceritakan dalam sekali perah, sapinya bisa memproduksi hingga 35 liter. Namun sejak sakit, hasil perahannya tak pernah lebih dari 15 liter. Apalagi, satu ekor sapinya tidak memungkinkan untuk diperah. Karena sedang hamil.

“Yang satu ini ndak bisa diperah, karena hamil tua dan mau melahirkan,” ujarnya belum lama ini.

Untuk itu, dirinya berharap segera ada tindakan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang atau dari pihak terkait lainnya. Seperti pengobatan atau vaksin. Tentu agar sapinya bisa kembali produktif menghasilkan susu. (Agb/Saf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Kecamatan PujonPenyakit Mulut dan KukuPMK Kabupaten MalangSapi Perah

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Gresik Wisuda 1.664 Lulusan JAKETKU, Pemkab Janjikan Beasiswa Kuliah

Yayasan Ujung Aspal Jatim Apresiasi 25 Tokoh Penggerak Pembangunan Kota Batu

ADVERTISEMENT

Tesis Doktoral UMM: K-Pop Bentuk Identitas Sosial Baru, Picu Imperialisme Budaya di Kalangan Muda

DPRD Gresik Dukung Migran Center, Anggarkan Rp 600 Juta untuk Perlindungan Pekerja

Presiden Prabowo Lantik 2.000 Perwira TNI-Polri, Siap Jaga Kedaulatan NKRI

Prev Next

POPULER HARI INI

Yayasan Ujung Aspal Jatim Apresiasi 25 Tokoh Penggerak Pembangunan Kota Batu

Istri Bersimbah Darah, Suami Tewas Gantung Diri di Lawang Malang

Anak Binaan LPKA Blitar Terima Remisi dan Ijazah di HAN 2025, Emil Dardak: Mereka Punya Masa Depan

Razia Internal Polres Malang, Pastikan Anggota Tertib Berlalu Lintas

AION UT Resmi Meluncur di GIIAS 2025, Mobil Listrik Futuristik GAC Banderol Mulai Rp 300 Jutaan

BERITA LAINNYA

Presiden Prabowo Lantik 2.000 Perwira TNI-Polri, Siap Jaga Kedaulatan NKRI

LSM LIRA dan Relawan Buka “Kotak Pos Prabowo” untuk Laporkan Korupsi

AION UT Resmi Meluncur di GIIAS 2025, Mobil Listrik Futuristik GAC Banderol Mulai Rp 300 Jutaan

Anak Binaan LPKA Blitar Terima Remisi dan Ijazah di HAN 2025, Emil Dardak: Mereka Punya Masa Depan

Khofifah Dorong Ekowisata Berbasis Konservasi, Targetkan Wisatawan Lebih Lama di Jatim

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Istri Bersimbah Darah, Suami Tewas Gantung Diri di Lawang Malang

BLT DBHCHT Gresik Cair, Balongpanggang Jadi Lokasi Perdana

Yayasan Ujung Aspal Jatim Apresiasi 25 Tokoh Penggerak Pembangunan Kota Batu

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Pasutri Tewas di Lawang Malang, Polisi Periksa Tiga Saksi Termasuk Anak Korban

KONTEN PROMOSI
  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved