JAVASATU.COM-MALANG- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, mengklaim dari 19.893 ekor sapi, sebanyak 18.673 diantaranya dinyatakan sembuh dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sementara itu, dari jumlah kasus tersebut tercatat hanya ada sebanyak 377 ekor sapi yang mati akibat PMK. Dan sebanyak 399 ekor sapi dipotong paksa.
Menurut Kepala DPKH Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo menjelaskan, data tersebut sudah diunggah ke sistem informasi kesehatan hewan Indonesia (ISIKHNAS). Namun disitu masih ada sejumlah sapi mati, namun datanya tidak terekam dalam ISIKHNAS.
“Ya berangsur berkurang. Bukan habis ya, kalau habis masih belum. Ya masih ada saja (kasus). Tapi sudah jauh berkurang,” ujar Eko, Sabtu (24/9/2022).
Selain itu, saat ini pihaknya terus melakukan upaya vaksinasi ternak-ternak berkuku belah, terutama sapi. Karena itu sebagai syarat perdagangan di pasar hewan.
“Ya vaksin pertama sudah bisa lah dibawa ke pasar hewan. Kalau sudah divaksin kan dipasang ear tag di telinganya. Jadi sampai sekarang masih terus dilakukan vaksinasi,” terang Eko.
Berdasarkan datanya, vaksinasi sudah mencapai 100 persen untuk jenis sapi perah. Dengan total sapi perah yang divaksin sebanyak 56.900. Dari jumlah itu, sebesar 71,9 persen atau sebanyak 40.967 ekor sapi perah telah divaksin hingga dosis kedua.
“Kalau yang sudah seratus persen itu yang sapi perah, untuk dosis pertama. Dan yang dosis kedua masih sebagian. Kalau sapi potong, yang dosis pertama memang baru sebagian,” tukas Eko. (Agb/Arf)