JAVASATU.COM-MALANG- Aksi massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi protes menolak kenaikan harga BBM. Mereka menggelar orasi di depan Gedung DPRD Kota Malang Senin (5/9/2022) siang.
Massa membawa spanduk dan Bendera organisasi ke tengah jalan. Mereka mengecam keputusan pemerintah mencabut Subsidi BBM yang tidak pro rakyat.
Massa berkumpul untuk merangsek masuk ke dalam kantor DPRD Kota Malang. Aksi mahasiswa mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian.
Sekjen KAMMI Kota Malang, Muhammad Ariz Pratama mengatakan, aksi ini sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang menambah beban rakyat. Dirinya menuntut agar sejumlah pejabat pemerintahan mudur dari jabatannya.
“Dari kami ada 3 poin tuntutan. Kami menolak kenaikan harga BBM subsidi. Kedua mendesak pemerintah mengendalikan barang barang pokok. Ketiga mendesak pemerintah untuk menunda Proyek Strategis Nasional yang tidak berdampak langsung bagi masyarakat. Serta alihkan anggaran untuk subsidi BBM. Juga mencopot menteri ESDM, Menkeu, dan Dirut PT Pertamina.” ujar Muhammad Ariz Pratama.
Aksi sempat diwarnai insiden salah satu mahasiswa yang terbakar saat berorasi. Beruntung dirinya segera mendapatkan pertolongan pertama tim medis.
Keadaan kembali kondusif saat Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika membuka Forum untuk berdiskusi dengan Mahasiswa. (Dop/Saf)