JAVASATU.COM-MALANG- Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang membuka jalan tembus dari kawasan Perumahan Griya Shanta Jalan Soekarno Hatta menuju Jalan Simpang Candi Panggung memicu penolakan warga setempat.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyebut langkah ini bagian dari skenario mengurai kemacetan, terutama di sekitar Hotel Montana, Jalan Soekarno Hatta.
“Di depan Hotel Montana kemacetannya cukup tinggi. Dinas Perhubungan sudah menilai ada titik kejenuhan. Jalan tembus di Griya Shanta menjadi salah satu opsi,” kata Wahyu, Senin (16/6/2025) dikutip dari malang-post.com.
Namun ia menegaskan, skenario tersebut masih dalam tahap kajian dan belum tentu direalisasikan.
“Ini masih skenario makro. Kita tidak bisa menyelesaikan masalah lalu lintas secara kaku. Nantinya tetap akan duduk bersama warga yang terdampak,” ujarnya.
Wahyu juga mengingatkan bahwa prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) di perumahan Griya Shanta telah diserahkan ke pemerintah kota, sehingga menjadi kewenangan Pemkot Malang untuk memanfaatkannya.
“PSU-nya sudah jadi kewenangan kami. Perumahan tidak boleh egois,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kota Malang, Dandung Julhardjanto, membenarkan belum ada sosialisasi resmi yang dilakukan pemerintah.
“Belum ada sosialisasi. Pertemuan yang sebelumnya dijadwalkan batal karena adanya penolakan dari warga,” kata Dandung saat dikonfirmasi, Selasa (17/6/2025).
Menurutnya, agenda yang digagas pihak kecamatan itu sifatnya hanya audiensi. Meski dihadiri semua pihak, termasuk warga dan pengembang, diskusi urung dilanjutkan.
“Informasi dari kecamatan, semua hadir. Tapi tidak berlanjut karena ada penolakan,” ujarnya.
Dandung menjelaskan, rencana jalan tembus itu memang tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Namun, Dinas PUPRPKP hanya bertugas menyampaikan informasi tata ruang, bukan sebagai pelaksana teknis.
“Soal teknis bukan kami. Kami hanya memberi data ruang. Kami juga sudah sarankan agar kecamatan melaporkan ke Wali Kota dan menunggu arahan pimpinan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jumat (13/6/2025), penolakan terhadap proyek jalan tembus datang dari warga RW 12 Griya Shanta, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru. Hasil dari musyawarah warga setempat pada Kamis (12/6/2025). (Saf)