JAVASATU.COM-MALANG- Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) DPD Kota Malang mengajari meraih kesuksesan bisnis melalui program One Month Entrepreneurs (OME). Ini diketahui, menjadi program kali pertama di kota Malang dari gagasan Presiden IIBF, Happy Trenggono.
Ketua DPD IIBF Kota Malang, Odea Putranto menyampaikan, One Month Entrepreneurs ini adalah sebuah program pelatihan kewirausahaan dan kompetisi bisnis selama satu bulan. OME ini menyasar peserta usia 17 sampai 25 tahun
“Kebanyakan dari teman-teman mahasiswa. Ada juga yang dari pondok pesantren. Mereka diajari cara mengelola usaha dan bisnis. Apa yang diperlukan hingga pengelolaan keuangannya. Membantu mereka untuk menjadi seorang pengusaha dalam berbisnis,” terang Odea ditemui di sela Grand Final OME pada Minggu (05/11/2023) bertempat di Ruang Auditorium lantai 8 Gedung Sipil Politeknik Negeri Malang (Polinema) Kota Malang.
Untuk mewujudkan itu, kata Odea, di program OME ada enam pertemuan. Pertama ‘kopdar’ pada 7 Oktober 2023. Kemudian 14 Oktober 2023 membahas tentang Mindset Entrepreneur. Lalu 21 Oktober 2023 tentang Blueprint Business & Power. 28 Oktober 2023 terkait How to Sell. Untuk 4 November 2023 tentang Business Inspiration dan yang terakhir pada 5 November 2023 yakni Grand Final Business Competititon.
“Jadi untuk pertemuan satu sampai empat ini pembekalan. Kita beri materi dan praktik. Dan saat ini adalah pertemuan kelima yakni grang final. Mereka mempresentasikan bisnisnya masing-masing didepan juri untuk mendapatkan total hadiah Rp 15 juta. Hadiah ini untuk modal bisnis,” ungkap Odea.
Lebih jauh, Odea menyampaikan, total peserta yang ikut ada 80 peserta. Ada yang sudah memiliki bisnis, dan ada juga yang masih punya ide bisnis saja. Untuk yang masih ide, diharapkan diakhir pertemuan, ide tersebut tercapai.
“Grand final diambil 15 finalis. 15 ini hasil dari teori dan praktik di pertemuan sebelumnya. Dari 15 finalis diambil 3 peserta terbaik. Terbaik pertama mendapatkan Rp 7 juta. Kedua Rp 5 juta. Dan ketiga Rp 3 juta,” imbuhnya menerangkan.
Selain itu, kata Odea, program ini juga merupakan dedikasi DPD IIBF kota Malang turut berkontribusi memajukan dan meningkatkan perekonomian Indonesia, khusunya kota Malang.
“Dengan cara membimbing para generasi muda di kota Malang yang memiliki semangat kuat untuk membesarkan usahanya,” jelasnya.
Odea berharap, program ini berdampak kepada para generasi milenial lainnya. Karena peserta memiliki lingakran bisnis masing-masing.
“Ke depan kita juga memiliki program namanya Bisnis Owner Institut di IIBF. Program itu menjadi pintu masuk pendampingan bisnis,” tandas Odea.
Salah satu Juri, Agus Tjahjono dari Makromedia Visual berpesan kepada seluruh peserta untuk terus meningkatkan diri dan ketrampilan bisnisnya.
“Terus belajar sambil melakukan bisnis. Karena belajar saja tanpa melakukan tidak akan terwujud. Kalau melakukan saja tanpa belajar anda berulang kali akan jatuh. Jadi intinya, harus imbang, yakni melakukan sambil belajar,” tegas Agus.
Sementara itu, salah seorang finalis OME, Lailatul Faizah asal Surabaya yang memiliki bisnis Galery Momee mengaku beruntung bisa mengikuti OME. Menurut dia, program OME memiliki banyak manfaat.
“Karena kita akan mengetahui dan paham dasar-dasar membangun bisnis, target pasar, teknik bisnis hingga omzet,” kata perempuan yang berprofesi sebagai guru ini.
Berdasar hasil juri, didapat tiga finalis terbaik OME tahun 2023.
- Juara 1 diraih Janbochan – Fito Firman Syah dan Vanka Kusuma, asal Universitas Brawijaya (Asian Street Food)
- Juara 2 diraih Kebuli Madinah – Afnan Hassan, asal Tristar Institute Kota Pasuruan (Nasi Kebuli)
- Juara 3 diraih Banana House – Muhammad Abdul Aziz dan Fathur Rohman, asal Universitas Islam Raden Rahmat Kabupaten Malang (Pengolahan Pisang).
(Saf)