Javasatu,Bali- Expo Santripreneur di Kuta, Bali memasuki hari yang ketiga masih dipadati peserta forum bisnis dan pengunjung stand expo. Acara yang digelar Diagnosa Institute bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga itu terbilang sukses, terlihat dari animo anak-anak muda yang antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, workshop, forum diskusi, coaching dan kompetisi bisnis.
“Saya nggak kebagian kursi, tapi nggak mau ketinggalan acara ini, akhirnya duduk diluar sini, nggak apa-apa deh”, kata Sintya, peserta expo asal Semarang. Sintya mempunyai produk unggulan berupa kerupuk kulit ikan dan dia merupakan salah satu peserta Business Competition bersaing dengan puluhan peserta lainnya.
Santripreneur 2019 yang membawa tema lintas agama ini, menyedot perhatian publik. Karena umumnya acara santripreneur yang sebelumnya digelar, hanya diikuti oleh peserta santri (islam), tapi kali ini diikuti oleh perwakilan dari agama lain. “Saya akan mengadakan kegiatan serupa, expo santripreneur dengan fasilitas 1000 booth”, kata Andi Fajar Asti, M.Pd, M.Sc ketua panitia penyelenggara acara ini.
Banyak hal-hal tak terduga dalam acara ini, salah satunya adalah kejutan dari peserta expo asal Kota Malang, Havizi memberikan sepasang sepatu kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi ketika standnya dikunjungi oleh menpora beserta jajarannya. “Ini spesial buat bapak, sepatu ini kami beri merk GOAT pak, terbuat dari kulit sapi, saya belum punya rumah produksi, jadi saya merangkul pengrajin, tapi design sepatu, pemilihan bahan dan lain-lainnya adalah murni karya kami”, ungkap Havizi.
Tak cuma itu ternyata Direktur Diagnosa Institute, juga mendapatkan hadiah sepasang sepatu. “Saya bersama tim dari Malang berharap, dengan event santripreneur ini, kita semua bangga dengan produk-produk dalam negeri. Jangan bangga kalau kita cuma pakai merk terkenal tapi abal-abal. Mending produk lokal tapi asli.”, pungkas pemuda yang juga atlit pencaksilat dan bercita-cita jadi polisi ini. (js1)