JAVASATU.COM-MALANG- Kampung Segaran dusun Karanglo desa Banjararum kecamatan Singosari kabupaten Malang pada Minggu (13/8/2023) digeruduk ‘Banteng Pargoy’. Banteng itu hanya berupa kesenian tradisional Bantengan. Mereka memeriahkan peringatan Grebeg Suro Karanglo tahun 2023.
Di Grebeg Suro itu, tak hanya kesenian Bantengan, peserta kirab juga menampilkan beragam kesenian lainnya, seperti tari-tarian, peragaan pakaian adat Nusantara hingga drumband. Acara dipusatkan di RW 10 dusun Karanglo desa Banjararum.
Sajian apik dari ratusan peserta kirab Grebeg Suro dengan menyusuri jalan desa. Antusias penonton sangat tinggi, meski terik panas matahari menyengat.
Ketua RW 10 desa Banjararum, Agus Pujiharjo menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga yang terlibat di Grebeg Suro dusun Karanglo tahun 2023 ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang terlibat dalam acara Grebeg Suro dusun Karanglo,” ucap Agus yang juga selaku Ketua Pelaksana Kirab Grebeg Suro.
Menurut dia, antusiasme masyarakat sangat tinggi, karena grebeg suro tahun 2023 sudah terlepas dari wabah Covid-19.
“Sekarang alhamdulillah covid-19 tidak ada, jadi warga sangat antusias mengikuti kirab Grebeg Suro ini,” kata Agus menambahkan.
Ia berharap, ke depan acara serupa terus dilaksanakan rutin setiap tahun, kata dia, selain melestarikan kesenian dan budaya leluhur, juga menjadi ajang mengeratkan dan kerukunan antar warga.
“Semoga di tahun depan dapat lebih meriah lagi. Dan giliran dengan lokasi lain yang menjadi prakarsa di grebeg suro di dusun Karanglo. Pesan saya juga, mari kita menjaga dan merawat keberadaan makam Panjang yang berlokasi di RW 10 Segaran Karanglo,” tandas Agus.
Koordinator Lapangan Kirab Grebeg Suro dusun Karanglo, Edi Santoso Aji membeberkan, kirab grebeg suro diikuti 720 peserta yang terbagi di 15 tim. Masing-masing tim terdiri dari 50 hingga 70 peserta.
“Untuk peserta bantengan ada 50 peserta (banteng) yang terbagi menjadi 5 pleton atau tim, masing-masing pleton ada 10 banteng. Ada juga kesenian bantengan yang diperankan perempuan. Start dari Villa Bukit Tanjung dan finish di wilayah dusun Segaran RW 10,” urai Edi.
Edi berharap, grebeg suro Segaran ke depan semakin meriah. Karena, ini juga menjadi ajang untuk melestarikan kesenian budaya tradisional.
“Agar para generasi mengenal leluhurnya. Dan berharap ke depan, kirab diikuti oleh seluruh RW yang ada di dusun Karanglo. Biar tambah meriah dan guyub,” pungkas Edi.
Kepala Dusun Karanglo, Aminudin Iskandar sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kirab Grebeg Suro dusun Karanglo.
“Kami atas nama pemerintah desa Banjararum menyampaikan terima kasih sebanyak-banyak kepada seluruh masyarakat dusun Karanglo yang sudah melaksanakan kirab dengan semangat dan antusias,” ucap Nanang, sapaan akrabnya.
Grebeg Suro ini, kata Nanang, merupakan bentuk wujud syukur masyarakat kepada Allah SWT atas segala rezeki dan nimat yang telah diberikan.
“Semoga ke depan grebeg suro semakin meriah. Dan mari terus menjaga dan melestarikan budaya kita. Tetap jaga kerukunan, keguyuban dan saling gotong royong antar sesama,” tandas Nanang.
Sementara itu, Ketua BPD Banjararum, Firman Hariyadi sangat mendukung kirab Grebeg Suro dusun Karanglo. Menurut dia, ajang ini juga merupakan salah satu aspirasi masyarakat dari sisi budaya. Yang bertujuan untuk melestarikan budaya.
“Kami berharap, acara grebeg suro ini menjadi ikon lokal di desa Banjararum. Dan kami sangat mengapresiasi. Ini juga bisa menjadi event desa, dengan melibatkan tiga dusun yang ada yakni, Tanjung, Karanglo dan Mondoroko. Sehingga event ini bisa menjadi ikon budaya yang digelar setiap tahun oleh desa Banjaraum,” pungkas Firman. (Arf/Saf)