email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Minggu, 12 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Limbah Ternak di Kedungdowo Balen Bojonegoro Datangkan Cuan

by Bambang Kuswantoro
13 Maret 2022

JAVASATU.COM-BOJONEGORO- Limbah ternak yang harus dibuang di Desa Kedungdowo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro diolah oleh warga menjadi pupuk organik dan mendatangkan omzet menggiurkan.

Warga sedang mengemas pupuk organik di Desa Kedungdowo Balen Bojonegoro. (Foto: Istimewa)

Abdul Mukarom salah satu warga yang mengembangkan usaha tepatnya di Dusun/Desa Kedungdowo RT.02/RW.01 Kecamatan Balen mengatakan, limbah ternak itu peternakan warga. Kata dia, selama ini keberadaannya tidak dikehendaki sehingga harus dibuang. Usaha milik Mukarom dibawah binaan usaha pupuk Griyorojokoyo di desa setempat.

“Ternak (sapi) menghasilkan limbah berupa kotoran ternak (feces dan urine), serta sisa pakan ternak seperti potongan rumput, jerami, dedaunan, dedak, konsentrat dan sejenisnya. Di Kedungdowo ada 300 sapi dimana per ekor bisa menghasilkan kurang lebih 5 kg limbah setiap harinya” ungkap Mukharom seperti dilansir dari Bojonegorokab.go.id, Minggu (13/3/2022).

Dia menerangkan, usaha pupuk organiknya memiliki 20 pekerja. Sebagian besar yang bekerja adalah ibu-ibu.

ADVERTISEMENT

“Ini bisa membantu pendapatan tambahan bagi keluarga mereka, terutama para ibu-ibu” kata Mukarom.

Harga produk kemasan hasil olahan limbah peternakan ukuran 25 kilogram dijual oleh Mukarom seharga Rp.25.000 dan kemasan 2,5 kg sebesar Rp. 5.000. Pemasarannya di wilayah Kabupaten Bojonegoro secara offline dan online.

“Satu hari menghasilkan 2 ton pupuk. Sebenarnya bisa lebih besar lagi namun terkendala kurangnya daya tampung tempat” ungkapnya.

BacaJuga :

Kerajinan Limbah Kain Perca Karya Warga Kauman Gresik Ingin Go Internasional

Rakorwil MUI Korwil IV Jatim di Bojonegoro: Teguhkan Ukhuwah, Gaungkan Dakwah Digital

Pupuk organik yang dihasilkan Mukarom dimanfaatkan untuk segala macam tanaman. Salah satunya dipakai untuk pupuk pisang cavendish yang menjadi primadona karena prospek pasar yang sangat menjanjikan.

“Terutama untuk segmen pasar modern, seperti minimarket dan supermarket hingga pasar internasional untuk pisang cavendish” imbuhnya.

Menurut Mukarom, pupuk kompos/organik merupakan salah satu pupuk favorit yang banyak digunakan karena berasal dari bahan yang tidak mengandung unsur kimia berbahaya dan bisa dibuat sendiri tanpa harus menggunakan alat-alat yang rumit. Tidak hanya itu saja, tanaman hias yang diberikan pupuk kompos biasanya akan menghasilkan daun, buah dan bunga dengan kualitas yang baik.

Selain Mukarom, Winarsih pemilik usaha Bank Sampah Mawar di Desa Kedungdowo juga memiliki usaha sejenis dengan omzet yang cukup baik.

Winarsih menceritakan usahanya berawal dari memanfaatkan bahan baku berambut yang melimpah dan keprihatinannya akan sampah.

Dirinya berinisiasi untuk membuat pupuk dan media tanam organik dengan bahan dari berambut dan kotoran hewan.

“Proses pembuatannya bahan dibakar selama 4 jam, setelah itu disiram, dan difermentasi selama 1 minggu. Ini dapat menghasilkan 16 bungkus dengan harga kemasan 2,5 kilogram sebesar Rp. 5.000 dengan omzet kurang lebih 1 juta per bulan. Alhamdulillah bisa menambah penghasilan, dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari” pungkasnya. (Bam/Saf)

Tags: Desa KedungdowoKecamatan BalenLimbah TernakPupuk Organik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU

Laksamana Pertama Taufik Arief Apresiasi Inovasi Sampah Jadi Energi di Talunombo Wonosobo

Gelombang Dukungan MBG, AKHERA Jawa Barat Suarakan Apresiasi untuk BGN dan Presiden Prabowo

ADVERTISEMENT

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

TNI dan PT Agrinas Sepakat Percepat Pembangunan Koperasi Merah Putih

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Prev Next

POPULER HARI INI

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Gelombang Dukungan MBG, AKHERA Jawa Barat Suarakan Apresiasi untuk BGN dan Presiden Prabowo

Visi Jarot Warjito Maju Ketum Deprindo 2025–2028: Ciptakan ‘Local Heroes’ Siap Bersaing Global

BERITA LAINNYA

Laksamana Pertama Taufik Arief Apresiasi Inovasi Sampah Jadi Energi di Talunombo Wonosobo

Gelombang Dukungan MBG, AKHERA Jawa Barat Suarakan Apresiasi untuk BGN dan Presiden Prabowo

TNI dan PT Agrinas Sepakat Percepat Pembangunan Koperasi Merah Putih

BPJS Kesehatan Harus Tanggung Korban Keracunan Program MBG, Ini Penjelasan Dewas

TNI-Polri Bersinergi Kawal Haul ke-114 Habib Ali Al Habsyi di Pasar Kliwon Solo

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Pemkab Gresik Maksimalkan SILOPINTER, Pendapatan Pajak Daerah Tembus Rp960 Miliar

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Visi Jarot Warjito Maju Ketum Deprindo 2025–2028: Ciptakan ‘Local Heroes’ Siap Bersaing Global

Kontrakan di Turen Malang Digerebek, Polisi Amankan 82 Poket Sabu dan Ganja

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved