JAVASATU.COM-MALANG- Anggota DPRD Kota Malang, Dr. Suyadi, menegaskan komitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan di Kota Malang.

Hal itu disampaikan dalam serap aspirasi sidang pertama tahun 2025 yang berfokus pada layanan dasar masyarakat, termasuk pendidikan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu malam (19/2/2025) di Perum Sukun Pondok Indah Kota Malang.
Menurut Dr. Suyadi, akses layanan kesehatan yang optimal menjadi hak fundamental masyarakat Kota Malang.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah perubahan sistem BPJS Kesehatan yang akan menghapuskan pembagian kelas 1, 2, dan 3.
“Kami masih mendalami bagaimana konsep baru ini diterapkan di Kota Malang. Yang pasti, layanan kesehatan harus tetap terjangkau dan tidak menyulitkan warga,” ujarnya pria yang duduk di Komisi D, DPRD Kota Malang.
Selain itu, Dr. Suyadi menyoroti program Universal Health Coverage (UHC) yang telah berjalan cukup baik di Kota Malang.
“UHC sangat membantu masyarakat, meskipun masih ada satu-dua kendala. Namun, secara umum, Kota Malang sudah jauh lebih baik dalam memberikan akses kesehatan,” tambah Politisi NasDem Kota Malang.
Terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinantikan masyarakat, Dr. Suyadi menyebutkan bahwa pelaksanaannya belum bisa dimulai karena belum tersedianya dapur umum yang menjadi syarat utama.
“Contoh untuk Kecamatan Sukun saja, dibutuhkan setidaknya 15 dapur umum. Hingga kini, lokasi dapur-dapur tersebut masih dalam tahap pemetaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, legislatif, dan berbagai stakeholder dalam mendukung program kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Layanan kesehatan yang baik tidak hanya soal fasilitas medis, tetapi juga edukasi gizi, pemantauan ibu hamil, dan perhatian terhadap anak di bawah usia dua tahun,” tutup lulusan doktor UM. (Saf)