Javasatu,Malang- Petani Cabai di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dipastikan gagal panen untuk tahun ini.
Salah satu petani cabai asal desa setempat, Yugiantoro mengaku sekitar 360 hektar tanaman cabai yang tidak bisa memanen tersebut akibat serangan hama.
“Kena virus gemini dan antraknosa mas, hampir habis,” kata Yugiantoro, Selasa (18/8).
Menurutnya, dalam sehari, dari luasan tersebut biasanya mampu memanen 25 sampai 30 ton, kini untuk memproduksi 5 ton saja sangat sulit.
“Dulunya panen perhari bisa panen 30 ton, sekarang 5 ton saja sulit, gagal karena virus gemini dan antraknosa itu,” jelasnya.
Yugiantoro menambahkan, dengan kondisi seperti ini, petani enggan mengendalikan serangan hama tersebut, karena untungnya tidak sebanding dengan biaya operasionalnya.
“Sebenarnya gemini dan antraknosa itu bisa diatasi tetapi dengan harga cabai murah tidak imbang dengan hasilnya sehingga petani pasrah,” terangnya.
Yugiantoro menjelaskan, harga cabai terendah saat ini Rp 6 ribu dan tertinggi hanya Rp 13 ribu perkilogramnya. Jika sebelumnya harga cabai Rp 40 ribu perkilogramnya.
“Lebih baik saya telantarkan mas, daripada diurus dan dipanen, untungnya tidak sebanding dengan operasionalnya” pungkas Yugiantoro. (Far/Saf).