email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Minggu, 24 Agustus 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Wujudkan Keberlanjutan Pertanian, APEDI Jatim Memupuk Sawah Demplot Padi Organik di Lamongan

by Sudasir Al Ayyubi
16 November 2021
ADVERTISEMENT

JAVASATU-LAMONGAN- Kondisi tanah pertanian atau sawah di Jatim (Jawa Timur) sekarang ‘sakit’, karena pengunaan pupuk dan pestisida kimia yang tidak ramah lingkungan telah mematikan mikroba dan ekosistem lainnya dalam tanah yang merupakan faktor penting dalam kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan hidup kita.

Apedi Jatim

1 of 5
- +

1.

2.

3.

4.

5.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pembina DPD APEDI Jatim (Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia, Jawa Timur), M. Badrin Tholchah saat pemupukan dasar pada sawah demplot padi organik seluas 2 hektar di Desa Deketagung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Minggu (14/11/2021).

“Kondisi sawah itu sakit, indikasinya sekarang keadaannya sepi senyap. Beda dengan sawah zaman dulu meriah, dimana saat malam hari terliat kunang – kunang, terdengar suara kodok yang khas bersahut-sahutan dan saat siang hari aneka burung menghiasi sawah dan hewan lainnya terlihat, baik belut maupun hewan lainnya, Serta yang terpenting adalah mikroba yang menyuburkan tanah telah mati akibat sawah kita diberi pupuk dan pestisida kimia,” kata Badrin.

Dijelaskannya, tanah itu sifatnya organik, maka dengan pengunaan bahan sintetis kimia dalam pemupukan tanah pertanian akan berbahaya bagi kesuburan tanah, kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia yang memakan hasil pertaniannya tersebut. Untuk itu, treatment tanah harus organic dengan memberikan nutrisi yang berasal dari alam sekitarnya baik itu Kohe, daun-daun dan lainnya.

ADVERTISEMENT

Ditambahkannya, rata-rata kesuburan tanah pertanian di Jatim dibawah 500 EC, padahal idealnya kesuburan tanah harus 1000 EC saat musim tanam, dan 2000 EC saat fase generative tanaman. Maka untuk mewujudkan daya dukung lahan dalam membangun pertanian yang sehat dengan kesuburan tanah sampai 2000 EC, treatmen tanah harus dengan cara organik karena tanah itu sendiri sifatnya organik.

“Untuk menjaga keberlanjutan pertanian, saat ini APEDI melakukan pemupukan dasar berupa KOHE (Kotoran Heran) atau super bokasi di sawah demplot padi organik Deketagung. Treatmen ini bertujuan memperbaiki struktur tanah dan menghidupkan kembali mikroba sawah Deketagung agar bisa mencapai kesuburan 1000 EC saat musim tanam padi organik, dan 2000 EC saat fase generative tanaman, sehingga hasil padinya bisa meningkat 2 kali lipat atau 200 persen,” jelas Badrin.

Pertanian organik itu pertanian masa depan, lanjutnya, dengan penggunaan super bokasi yang menghidupkan 100 juta mikroba dalam 1 gram tanah, biaya Saprodi (Sarana Produksi Pertanian) berkurang 70 persen, karena bahan super bokasi berasal dari kohe dan alam sekitarnya yang mudah didapatkan oleh petani. Konsepnya itu kebutuhan pupuk 1 hektar sawah dapat dipenuhi oleh 3 ekor sapi, dan sebaliknya kebutuhan pakan ternak 3 sapi didapatkan dari jerami 1 hektar sawah tersebut.

BacaJuga :

Sidak Banjir Lamongan, Emil Dardak Janji Bantuan dan Evaluasi Jembatan Ambles

Lamongan Kirim 7 Kontainer ke 10 Negara, Pak Yes: Ini Awal Eksistensi Global

“Pertanian organik itu pertanian yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan. Karena meningkatkan produktivitas sekaligus konservasi lingkungan baik tanah maupun airnya tetap terjaga, serta mengurangi biaya Saprodi sebesar 70 persen karena bahannya dari alam sekitarnya,” ungkap Badrin.

Disampaikan pula, Indonesia tertinggi sebagai pemakai petisida se-Asean. Padahal dalam publikasi ilmiah pernah melaporkan, dalam jaringan tubuh bayi yang dilahirkan seorang Ibu yang secara rutin mengkonsumsi sayuran yang disemprot pestisida, terdapat kelainan genetik yang berpotensi menyebabkan bayi tersebut cacat tubuh sekaligus cacat mental.

Lebih lanjut disampaikan, bahwa sudah saatnya kita beralih ke pertanian organic. Karena manfaatnya seperti beras organik memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya mudah terurai, sehingga aman dan sangat baik dikonsumsi penderita diabetes. Beras organik baik untuk program diet, mencegah kanker, serangan jantung, asam urat, darah tinggi dan vertigo,

“Beras organik itu dapat mengurangi kadar logam berat dalam darah, karena penggunaan insektisida kimiawi. Hal inilah yang dapat mencegah tubuh terserang berbagai macam penyakit berbahaya yang pada dasa warsa terakhir banyak diderita oleh masyarakat,” tandas Badrin.

Baca Juga:
  • Pabrik di Pasar Rebo Terbakar, Gulkarmat Jaktim Kerahkan 14 Mobil PMK – Kliktimes.com

Sementara itu, dalam kegiatan ini diikuti Kades Deketagung, Mujiono dan Kasun Darmo, serta DPC APEDI Lamongan, DPC APEDI Magetan, Agus dan tentunya para petani sekitar. Menurut Kades Deketagung bahwa pihaknya sangat mendukung adanya pertanian organik didesanya, karena selain menyuburkan tanah sekaligus juga meningkatkan kwalitas kesehatan masyarakat dan menyesejahterakan masyarakatnya.

“Kami sangat mendukung adanya pertanian organik disini, karena hal itu merupakan upaya keberlanjutan pertanian dan peningkatan kwalitas kesehatan masyarakat. Serta dengan kolaborasi pertanian dan peternakan dalam pertanian organic, maka akan menciptakan peluang kerja dan akhirnya masyarakat jadi sejahtera,” ucap Kades Mujiono. (Sir/Nuh)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: APEDIAPEDI JatimKecamatan SugioPadi OrganikSawah Demplot

Comments 18

  1. Ping-balik: Menyusuri Dusun Terdekat Erupsi Gunung Semeru - KlikTimes
  2. Ping-balik: Korban Meninggal Dunia di Erupsi Semeru Capai 43 Orang, Hingga Hari ke Lima Pencarian - KlikTimes
  3. Ping-balik: Pelatihan Ritel Alfamart, Bupati Rembang: Pelaku UKM Harus Bertransformasi Digital - Javasatu
  4. Ping-balik: Pelatihan Ritel Alfamart di Rembang, UKM Harus Terbang ke Luar Negeri - KlikTimes
  5. Ping-balik: Mbah Rono Ingatkan Soal Bahaya Kubah Lava Gunung Semeru - KlikTimes
  6. Ping-balik:  14 Orang Meninggal Dunia di Erupsi Semeru, Bupati Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat - KlikTimes
  7. Ping-balik: Warga Lordena Kerja Bakti Jelang Natal dan Tahun Baru 2022 - KlikTimes
  8. Ping-balik: Pemkab Blitar Kirim Bantuan Tenaga dan Sejumlah Kebutuhan ke Lumajang - KlikTimes
  9. Ping-balik: Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Diminta Waspada Serangan Infeksi - KlikTimes
  10. Ping-balik: Wabup Lumajang Minta Heli, Selamatkan Delapan Warga Terjebak - KlikTimes
  11. Ping-balik: Korban Letusan Gunung Semeru Luka Bakar, Ini Kebutuhan Mendesak Pengungsi - KlikTimes
  12. Ping-balik: Sebanyak 30.523 Pelanggan PLN Terdampak Letusan Gunung Semeru - KlikTimes
  13. Ping-balik: Jembatan Gladak Perak Putus Total, Ini Situasi Dampak Letusan Semeru - KlikTimes
  14. Ping-balik: Kabupaten Malang Terdampak Abu Letusan Gunung Semeru - KlikTimes
  15. Ping-balik: Jembatan Gladak Perak Putus, Dampak Gunung Semeru Meletus - KlikTimes
  16. Ping-balik: Gunung Semeru Meletus, Dua Kali Guguran Lava Pijar - KlikTimes
  17. Ping-balik: LPS Imbau Nasabah Perbankan Agar Tak Tergiur Bunga Tinggi - KlikTimes
  18. Ping-balik: Dua Bupati Jatim Masuk Nomine Anugerah Kebudayaan PWI - HPN 2022 - KlikTimes

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Wali Kota Batu Nurochman: Pesantren Jadi Penyeimbang Pembangunan Kota

Festival Olahraga Tradisional 2025 di Pasuruan, Bupati Rusdi Optimistis Cetak Atlet Berprestasi

ADVERTISEMENT

Tebing Rawan Longsor Ancam SDN 3 Jedong Wagir, Bupati Malang Minta Penanganan Darurat

Polantas Menyapa Tuai Pujian, Irjen Agus Suryo Dinilai Layak Jadi Agen Perubahan Lalu Lintas

Wali Kota Batu Nurochman Tekankan Peran Pendidikan Kristen Cetak Generasi Emas

Prev Next

POPULER HARI INI

Diskon Pajak 80% dari Bupati Yani, Warga Gresik Serbu Kantor Kecamatan Bayar PBB

Karnaval HUT RI ke-80 di Gresik Meriah, Camat Luncurkan Layanan Malam Hari

LBH “No Viral No Justice” Resmi Dideklarasikan di Kota Batu, Cak Sholeh Siap Bela Pencari Keadilan

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Wabup Gresik Apresiasi Baksos IDI di SRMA 37, Fokus Pemeriksaan Mata Pelajar

BERITA LAINNYA

Festival Olahraga Tradisional 2025 di Pasuruan, Bupati Rusdi Optimistis Cetak Atlet Berprestasi

Polantas Menyapa Tuai Pujian, Irjen Agus Suryo Dinilai Layak Jadi Agen Perubahan Lalu Lintas

Wali Kota Batu Nurochman Tekankan Peran Pendidikan Kristen Cetak Generasi Emas

GAC Indonesia Hadirkan Driveperience, Tawarkan Promo Mobil Listrik Spesial HUT RI di Tangerang

Kado HUT ke-80 RI, PLN Pasang Listrik Gratis untuk 2.821 Keluarga Prasejahtera di Indonesia

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Diskon Pajak 80% dari Bupati Yani, Warga Gresik Serbu Kantor Kecamatan Bayar PBB

Publik Nilai Tepat, Irjen Pol Suyudi Ario Seto Dipromosikan Jadi Komjen dan Kepala BNN

OPINI: Refleksi HUT ke-80 RI, Sehat Mental Wujud Merdeka yang Sesungguhnya

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Polres Malang Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung di Karangploso

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved