JAVASATU.COM-GRESIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) telah menyiapkan minyak goreng (migor) 350 boks atau setara 4.200 liter untuk mencukupi kebutuhan dan menekan kenaikan harga minyak goreng di Pulau Bawean.

Minyak goreng itu didistribusikan Diskoperindag kepada masyarakat di dua kecamatan di Pulau Bawean dengan menggandeng Koperasi Pemasaran Niaga Sejahtera Kemendag RI area Jatim melalui operasi pasar pada Rabu (16/5/2023).
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah yang hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa, pemerintah paham akan kebutuhan minyak goreng masyarakat Bawean yang tinggi. Sehingga dengan adanya kelangkaan minyak goreng akan semakin membuat harga bergerak naik.
“Dengan adanya operasi pasar ini, tentu saja kita harapkan agar bisa terjadi kestabilan harga minyak goreng di Bawean. Dan pada gilirannya bisa menurunkan angka inflasi di Kabupaten Gresik. Kita inginkan harga di Bawean ini sama dengan harga di wilayah Gresik yang lain,” ungkap Bu Min sapaan Wabup Gresik.

Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir minyak goreng kemasan rakyat sempat sulit ditemukan di pasaran. Kalaupun ada, harganya lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET). Di Sangkapura misal, harga minyak goreng dengan merek tersebut mencapai Rp. 16.000 hingga Rp. 17.000 per liter, lebih tinggi dibanding HET yakni Rp. 14.000.
Rudiansyah, selaku Manager Koperasi Pemasaran Niaga Sejahtera Kemendag RI area Jatim menegaskan bahwa operasi pasar ini akan terus dilakukan pada seluruh wilayah di Kabupaten Gresik.
“Kegiatan ini akan terus rutin kita lakukan, sehingga minyak goreng bisa dengan mudah didapat masyarakat Gresik dan harganya tidak lebih dari HET yang sudah ditetapkan,” pungkasnya.
Tampak hadir mendampingi Wabup, Kadiskoperindag Gresik Malahatul Fardah. (Bas/Arf)