JAVASATU.COM-MALANG- Komunitas Pelestari Budaya (KPB) Malang Raya akan mengadakan Festival Keris & Batik Internasional pertama pada 8-10 November 2024 di Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang siap mendukung acara yang bertema ‘Adiluhung Sang Amurwabhumi, Menuju Kota Malang Sebagai Kota Kreatif Dunia 2025 & Indonesia Emas 2045’.
Pada Selasa (30/07/2024), KPB Malang Raya mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari Malang Creative Fusion (MCF), Paradise Studio, Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang, serta Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Hadir dalam pertemuan tersebut Dadik Wahyu Chang (MCF & UTERO), Vicky Arief (Paradise Studio), dan Taufiq Saguanto (KEK Kota Malang). Pertemuan ini membahas peluang dan potensi ekonomi kreatif yang dapat dikolaborasikan, termasuk merujuk pada beberapa acara berskala nasional dan internasional.
“Gedung MCC Kota Malang dibangun untuk memberikan insentif kepada seluruh pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang, termasuk pelestari budaya. Keris dan batik adalah simbol konkret kolaborasi dalam karya yang bertahan dan berkembang hingga kini,” ungkap Taufiq Saguanto, yang aktif membangun jejaring ekonomi kreatif di Malang Raya, khususnya dalam bidang Up Cycle & Entrepreneur Pengolahan Sampah, Selasa (30/07/2024).
Dadik Wahyu Chang dari MCF & UTERO menambahkan, “Event Festival Keris dan Batik Internasional pertama ini harus menjadi parameter spektakuler. Agar ke depan, Kota Malang layak menjadi Kota Kreatif Dunia tahun 2025, khususnya dalam Media Art. Kita kolaborasikan semua potensi di MCC Kota Malang dengan arus besar FM9 tahun 2024 ini”.
Vicky Arief dari Paradise Studio menyatakan, “Kita bisa belajar dan menggali inspirasi dari beberapa event berskala nasional dan internasional. Termasuk konsep Immersive Show yang mengaplikasikan kemajuan teknologi saat ini. Adiluhung Sang Amurwabhumi akan menarik ketika mampu mengkolaborasikan budaya tosan aji Nusantara dengan kemajuan teknologi digital”.
Eko Sri Yuliadi, Kepala Diskopindag Kota Malang, menyampaikan pentingnya membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis kebudayaan dan nilai-nilai keluhuran sebagai prioritas program kerja pemerintah.
“Kita mendukung sepenuhnya Event Festival Keris dan Batik Internasional pertama ini. Adiluhung Sang Amurwabhumi adalah nilai-nilai keluhuran dan kebudayaan yang akan terus kita gelorakan,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Event Festival Keris dan Batik Internasional 2024, Dedi Eko Saputro, mengucapkan terima kasih kepada Diskopindag Kota Malang, KEK Kota Malang, Malang Creative Fusion, UTERO, dan Paradise Studio atas kolaborasi dan dukungan mereka.
“Kita sangat terbuka untuk berkolaborasi melestarikan kebudayaan Bangsa Indonesia. Kolaborasi, dukungan, dan bantuan dari semua pihak sangat diperlukan. Padamu Negeri, Adiluhung Sang Amurwabhumi,” kata Dedi.
Dedi menegaskan, acara ini diharapkan mendapatkan dukungan dari 17 subsektor ekonomi kreatif di Malang Raya, khususnya para pelaku ekonomi kreatif yang beraktivitas di MCC.
“Kolaborasi ini diharapkan mampu membangun ekosistem ekonomi kreatif yang lebih produktif, progresif, dan inovatif, melalui keris, batik, antikan, dan media art,” tegas Dedi. (Wes/Saf)