Javasatu,Gresik- Kesehatan, kebersihan beserta pendidikan ilmu agama berupa pembelajaran membaca Al Qur’an dan ibadah salat bagi penghuni kawasan Terminal Gubernur Suryo (TGS) Gresik menjadi perhatian pegiat sosial di Kabupaten Gresik.

Diketahui, di beberapa titik lokasi di kawasan TGS sebagian dihuni oleh Anak Jalanan (Anjal) beserta orang tuanya.
Menurut pegiat sosial sekaligus pembimbing anjal kawasan TGS, Iin Budiarti, para anjal beserta orang tuanya juga memiliki hak yang sama seperti warga lazimnya. Namun mereka kurang beruntung dan sangat membutuhkan bimbingan, baik kesehatan, agama hingga ekonomi.
“Kegiatan mereka biasanya menjadi (mohon maaf, ucap Iin sembari tangan menyembah) pengemis dan pengamen. Nah disela kegiatan mereka kami bimbing pendidikan agama, mulai belajar ngaji, salat hingga senam pagi bersama dan kesehatan, baik orangnya maupun lingkungannya kita perhatikan” papar Iin Budiarti, pembimbing anjal kawasan TGS, Minggu (14/2/2021).
Beberapa hari kemarin, dikatakan Iin, mereka sudah diberikan pembelajaran membaca Al Qur’an atau mengaji, bimbingan salat. Dan untuk saat ini mereka diberikan senam pagi dan dilanjutkan gotong royong kerja bakti disekitar kawasan TGS.
“Awalnya hanya anjal saja yang kami berikan bimbingan, mulai ngaji, salat dan senam. Namun para orang tuanya juga kepingin ikut kegiatan ini. Maka, kami perlahan namun pasti memberikan bimbingan semuanya” ungkap Iin.
Diungkapkan Iin, membimbing mereka perlu pendekatan secara hati dan naluri, serta diberikan contoh perilaku langsung, sehingga kebiasaan baik akan menjadi biasa dalam kehidupan sehari-harinya.
“Kita begitu bergaul dengan anak anak dan juga orang tuanya, ternyata mereka butuh bimbingan dalam senam biar sehat, dan mengaji, bahkan bacaan dalam salat” terang Iin menirukan permintaan warga penghuni terminal.
Lebih lanjut dikatakan wanita yang akrab disapa Bunda ini, dalam pelaksanaan senam di Minggu pagi yang dilanjutkan dengan kerja bakti membersihkan sampah tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.
“Mereka juga kami berikan sosialisasi terkait protokol kesehatan Covid-19 berupa 5 M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas” pungkas Bunda Iin.
Sementara dituturkan, pembimbing lain, Fatimah saat mendampingi belajar membaca Al Qur’an bagi ibu ibu, pihaknya merasa terenyuh di kala menemukan ibu usia 40 tahun ke atas yang tidak hafal bacaan dalam salat. Bahkan gerakan salat juga sudah lupa.
“Tapi tak ada kata terlambat, hidayah dari Allah SWT akan hadir setiap saat. Bukan hanya bacaannya saja tapi gerakan sholat juga sudah lupa. Bacaan surat Al Fatihah tidak hafal ” ungkap Fatimah
Lebih jauh diungkapkan Fatimah, kondisi seperti ini membuat jarak yang puluhan kilometer akan terasa dekat untuk bisa membimbing, melatih, dan mengajarkan ilmu agama, terutama dalam bacaan salat.
“Semoga saya bisa ikut mendampingi dalam pembelajaran ilmu agama terus tanpa terputus, baik pada ibu ibu, juga pada anak anak, karena ini sangat penting bagi kehidupan mereka saat ini dan buat yang akan datang” ujar Fatimah. (Bas/Saf)