JAVASATU.COM-MALANG- Salah satu warga yang menjual tanah ke PT Lesaffre Sari Nusa (LSN) mempermasalahkan atas jual beli lahannya. Namun pada kasus tersebut, warga justru menggugat Kepala Desa (Kades) Gading, Kecamatan Bululawang, Suwito, yang dianggap tidak fair dalam transaksi itu.

Kasus tersebut sekarang sudah masuk ke meja hijau. Dengan gugatan nomor perkara 155/Pdt.G/2023/PN Kepanjen, dan telah dijadwalkan untuk dilakukan persidangan pertama.
Kuasa hukum warga Desa Gading, Wasiswoyo yang tergabung dalam Ganesha Law Firm dan Partners mengatakan, gugatan ini diajukan karena Kades, diduga telah melanggar azas-azas umum Pemerintahan yang baik sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 34 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
“Kades ini telah memberikan Informasi yang tidak benar tentang harga tanah yang dibeli oleh Pabrik Ragi PT. Lesaffri Sari Nusa kepada para pemilik tanah, seharusnya selaku Kades itu memberikan informasi yang benar, adil dan tidak diskriminatif kepada masyarakat,” ucapnya saat ditemui awak media, di Kantor PWI Malang Raya, Sabtu (30/09/2023).
Siswoyo menganggap Kades Gading diduga telah membohongi masyarakat demi keuntungan pribadi dan memperkaya diri sendiri dan/atau orang lain dengan menyalahgunakan jabatannya atau kewenangannya.
“Jadi kami meminta kepada Kades untuk mengembalikan sisa uang yang telah ditransfer atau dikirim oleh Pabrik Ragi PT Lesaffri Sari Nusa selaku pembeli lahan mereka,” jelasnya.
Siswoyo melanjutkan, permasalahan itu timbul karena uang yang sudah dikirim dari PT LSN ke pemilik lahan diminta kembali oleh Kades, nilainya 50 persen dari angka penjualan.
“Kades meminta warga yang sudah menerima transferan dari Bank CIMB Syariah Cabang Malang, diminta untuk mengembalikan uang tersebut sebanyak 50 persen, yang dikirim ke rekening istri Kades,” ulasnya.
“Pemotongan itu dilakukan dengan alasan untuk pajak dan disetorkan ke Jakarta. Tapi ke siapanya dia tidak mau menunjukkan,” sambungnya.
Sebagai informasi, pemilik lahan melalui kuasa hukumnya, Wasiswoyo yang tergabung dalam Ganesha Law Firm dan Partners, sebelumnya telah mengajukan permohonan pembatalan transfer kepada Bank CIMB Syariah Cabang Malang dan berusaha menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan tetapi hingga saat ini tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan perkara ini.
Karena tidak ada etika baik, para pemilik lahan tersebut akhirnya mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen Kabupaten Malang. (Agb/Saf)