Javasatu,Magetan- Menjadi petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 (pemulasaran jenazah) memang berat. Hal itu sangat dilematis, apalagi jika dibenturkan dengan rasa kemanusiaan dan dibalik jika yang mengalami hal itu adalah sanak keluarga petugas.
Diceritakan oleh salah satu petugas TRC BPBD Magetan, Khoirul Huda dia harus berani dan ‘tega’ melaksanakan tugasnya untuk mengantarkan jenazah ke tempat terahirnya.
Bisa dibayangkan, pada saat pemakaman tak seorang pun kerabat atau sanak keluarga yang boleh mengantarkan. Itu sangat dilematis, apalagi jika hal itu terjadi kepada anggota keluarganya.
”Kita membayangkan jika itu terjadi pada kita atau keluarga, bagaimana sedihnya perasaan ini,” ungkapnya, Jumat (8/1/2021).
Sampai saat ini, jumlah orang yang dimakamkan sesuai prokes di Kabupaten Magetan makin hari makin bertambah banyak. Dalam sehari bisa sampai 8 orang.
Sudah sepantasnya, apresiasi diberikan kepada petugas pemakaman dari TRC BPBD Magetan yang tak kenal lelah demi kemanusiaan. Meski ada rasa dilema, rasa takut terpapar, dan diprotes keluarga.
Lebih lanjut, dia menerangkan jika dalam sehari memakamkan satu hingga tujuh orang dalam sehari.
”Capek lelah dan ngantuk pasti, namun jenazah terkonfirmasi positif harus segera dimakamkan, rasa itu semua kami lawan,” imbuhnya.
Dia juga bercerita, saking takutnya dia sampai mandi alkohol agar tidak kena virus.
“Jika ngomong takut, ya pastilah, karena kita juga manusia biasa yang tidak kebal dengan virus ini. Dahulu awal covid 19 usai pemakaman, saking takutnya kita pernah mandi alkohol di seluruh tubuh,” kenangnya yang juga di amini rekannya Darsono dan yang lain.
Selain itu, dia juga bercerita tentang anggapan keluarganya di rumah. Ada yang protes, ada yang ikhlas dari teman teman. Namun setelah dijelaskan kepada anak dan istrinya, sejauh ini tidak ada masalah karena itu disampaikan dengan baik dan sejauh ini prosesnya juga sesuai prokes.
Soal kesejahteraan sejauh ini, Ia mengaku cukup.
“Tapi yang lebih penting bagi dirinya dan temen temen bisa membantu masyarakat itu saja sudah cukup. Ucapan terimakasih mereka itu kepada kami menjadi sesuatu yang luar biasa, selain banyak saudara, ” ungkap Irul.
”Semoga pandemi ini bisa segera berakhir kehidupan bisa kembali seperti dahulu lagi,” doa para para petugas pemakaman Covid-19 dari TRC BPBD Magetan tersebut.
Berita Lainnya: Peneliti : Jangan Berprasangka Berlebihan Atas Pembebasan Ba’asyir – Nusadaily.com
Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang mau terpapar covid, apalagi sampai meninggal dunia.
”Ayo tetap waspada dan selalu menaati prokes dengan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Agar dapat sama-sama mencegah dan memutus rantai penyebaran covid 19 di Magetan,” pungkasnya. (ND/JS)
Comments 4