JAVASATU.COM- Beton Merah Putih, produk unggulan dari Semen Merah Putih, mencatatkan sejarah baru dalam industri konstruksi Indonesia dengan memperkenalkan teknologi carbon injection. Teknologi ini memungkinkan produksi beton ramah lingkungan dengan jejak karbon lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas dan kekuatan beton.
Teknologi carbon injection bekerja dengan menyuntikkan gas CO₂ ke dalam beton segar selama proses produksi. Gas tersebut kemudian termineralisasi menjadi kalsium karbonat (CaCO₃) berukuran nano yang tertanam permanen di dalam beton.
“Metode ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga meningkatkan kekuatan tekan beton, memungkinkan pengurangan kandungan semen tanpa mengurangi kualitas struktural,” kata Syarif Hidayat, Technical & RnD Beton Merah Putih, Jumat (24/1/2025).
Bermitra dengan Teknologi CarbonCure™
Untuk mendukung implementasi teknologi ini, Beton Merah Putih bermitra dengan CarbonCure™, perusahaan teknologi global yang telah membantu ratusan produsen beton dan semen di dunia melakukan dekarbonisasi.
“Kolaborasi strategis ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam menghadirkan solusi bahan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan,” jelas Akhmad Syamsuddin, Direktur Operasional Beton Merah Putih.
Teknologi CarbonCure™ pertama kali diadopsi di batching plant Tegal Danas pada Februari 2024. Selama satu tahun, batching plant ini telah memasok beton rendah karbon untuk proyek konstruksi premium berkelanjutan, termasuk proyek PT Sinar Mitbana Mas. Pada awal 2025, dua batching plant tambahan di Cempaka Putih dan Cisauk mulai menggunakan teknologi serupa.
“Target kami adalah semua batching plant Beton Merah Putih menerapkan teknologi ini. Konstruksi berkelanjutan bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan bersama untuk masa depan industri yang lebih baik,” tambah Akhmad.
Dampak Nyata untuk Lingkungan
Penggunaan teknologi CarbonCure™ telah memberikan dampak signifikan. Syarif Hidayat menjelaskan, rata-rata 12 kg emisi karbon berhasil dikurangi dari setiap meter kubik beton yang diproduksi. Sebagai contoh, batching plant Tegal Danas yang memproduksi 31.298 meter kubik beton telah mengurangi emisi karbon setara 240 ton CO₂, setara dengan yang diserap oleh lebih dari 110 hektar hutan selama satu tahun.
“Inovasi ini membuktikan komitmen Semen Merah Putih dan Beton Merah Putih dalam mentransformasi industri konstruksi menuju keberlanjutan,” tutup Akhmad.
Dengan inovasi ini, Beton Merah Putih tidak hanya menciptakan produk berkualitas tinggi, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih hijau. (Tur/Saf)