JAVASATU-BLITAR- Prasasti Karanggayam di Desa Karanggayam Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar teronggok di kandang sapi. Berdasarkan pantauan Kamis (5/8/2021), benda itu masih ada di tempat sejak penggalian sekitar sebulan lalu. Sejumlah pecinta sejarah menduga prasasti itu berasal dari Raja Bameswara, penguasa Kerajaan Kadiri era 1117-1130.
BACA JUGA:
Prasasti di Blitar tersebut kondisinya memang tak lagi bagus. Sebab sudah aus termakan usia. Hanya Nampak ciri khas lencana Raja Bameswara yakni rembulan yang digigit tengkorak. Meskipun yang nampak paling jelas adalah logo rembulan yang berada di bagian atas prasasti.
Logo semacam itu juga ada pada prasasti Tangkilan, dengan angka tahun 1052 saka atau 1130 masehi. Logo Raja Bameswara berupa Candrakapala yang tergambarkan dengan tengkorak menggigit bulan. Namun prasasti Tangkilan itu ada di wilayah Kediri bukan di Blitar.
Sedangkan peninggalan Raja Bameswara yang di Kabupaten Blitar adalah Prasasti Panumbangan I di Plumbangan Kecamatan Doko. Serta Prasasti Pandelegan yang ketika itu berada di Desa Pikatan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar.
Selain Prasasti Juga Ada Batu Angka Tahun di Blitar
Nah, selain logo di atas, di dekat prasasti juga ada angka tahun. Para pecinta sejarah menduga angkanya 1034 Saka atau 1.122 Masehi. Angka tahun itu tertulis pada batu mirip altar yang kuat dugaan sebagai ambang pintu candi di Blitar.
Iplik warga Karanggayam Blitar kepada kliktimes.com, mengatakan bahwa temuan itu sebenarnya sudah sejak lama. Namun baru ada pembongkaran sekitar awal Juli 2021. Namun hingga kini prasasti masih teronggok di kandang sapi.
“Batu itu sudah kita tahu lama, tetapi tidak tahu kalau sebesar itu. Awalnya hanya kelihatan ujungnya saja. Baru sekitar satu bulan ini ada penggalian,” akunya di Blitar.
Menurut Iplik, awalnya penggalian yang dilakukan juga tidak sengaja di Blitar. Karena tujuan menggali untuk limbah kotoran sapi. Di tempat kotoran sapi ada dua jenis batu besar itu. Yang pertama berbentuk seperti altar dan angka tahun. Sedangkan satu batu berbentuk prasasti dengan logo rembulan.
“Batu itu sudah ada di situ sejak saya lahir tahun 1990,” ungkap warga Blitar ini soal temuan prasasti Karanggayam.(ary)