Javasatu,Gresik- Sebagai penanda pelaksanaan vaksinasi dosis kedua untuk pelayan publik, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) gelar apel kolaboraksi di Halaman Mapolres Gresik, Senin (15/3/2021).
Apel Kolaboraksi dihadiri Bupati Fandi Akhmad Yani, Kapolres AKBP Arief Fitrianto, Dandim 0817 Letkol Inf Taufik Ismail, dan Kepala Dinkes drg Saifuddin Ghozali.
Dan diikuti anggota Polri, TNI, Satpol PP, tenaga kesehatan, dan anggota PWI Gresik itu sekaligus meneguhkan semangat berkolaborasi melawan pandemi untuk Indonesia sehat.
Apel dimulai dengan pemasangan pita merah putih kepada perwakilan penerima vaksin.
Kemudian bendera merah putih superbesar 15 x 9 meter dibentangkan oleh petugas apel. Di sisi bawah merah putih terdapat tulisan ‘Sehat’ cukup besar dan berhias balon warna merah putih. Momentum ini dimaksudkan sebagai semangat agar Indonesia segera sehat dan bangkit.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama atau berkolaborasi membangun Gresik. Terutama untuk mensukseskan vaksinasi ini sebagai ikhtiar untuk mengakhiri pandemi.
“Kita semua harus berkolaborasi. Untuk vaksinasi ini saya berharap seluruh masyarakat memberikan dukungan agar pandemi segera berlalu. Vaksin aman dan halal” ucapnya.
Dia berharap, dalam tahun ini program vaksinasi harus selesai. Dengan demikian, tahun depan bisa fokus untuk pemulihan ekonomi.
“Dampak pandemi ini luar biasa. Karena itu, kita butuh untuk terus berkolaborasi” ungkapnya.
Sementara itu, program vaksinasi dosis kedua untuk pelayan publik sudah mulai bergulir. Kemarin bertempat di Mapolres Gresik, ratusan anggota Polres bersama wartawan PWI Gresik telah disuntik vaksin dosis kedua.
Sementara itu, Kepala Dinkes Gresik drg Saifuddin Ghozali mengatakan, vaksinasi untuk pelayan publik sudah mencapai 18.760 sasaran . Namun capaian itu masih sedikit. Sebab, untuk pelayan publik ini Dinkes mengajukan 200.000 sasaran.
Mantan Kepala Puskesmas Bungah itu mengatakan, saat ini vaksin yang sudah diterima Gresik mencapai 35 ribu dosis. Jumlah itu sudah menipis jika dilihat dari capaian penerima vaksin. Karena itu pihaknya sampai saat ini masih menunggu distribusi vaksin yang belum dikirimkan.
“Kita sasaran masih banyak termasuk 90 ribu lansia kita masukan dalam vaksinasi pelayan publik. Maka dari itu kita kita akan terus lakukan percepatan dengan menambah vaksinator dan titik fasyankes” tutup Ghozali. (Bas/Arf)