JAVASATU-SURABAYA- Lima proposal pemenang East Java Film Call (EJAF Call) telah diumumkan. EJAF Call berupa pemberian dukungan dalam bentuk biaya dan pendampingan produksi film pendek. Caranya melalui kompetisi dan presentasi proposal produksi film pendek. Total dukungan biaya produksi belasan juta rupiah, untuk tim terpilih.
BACA JUGA:
Departemen Film Dewan Kesenian Jatim, Sol Amrida, Syarif Wajabi dan Irfan Akbar menjelaskan hasil sosialisasikan program tersebut, Rabu 21/7/2021). Sol Amrida mengatakan, beberapa upaya oleh jajaran Departemen Film DKJT maupun aktivitas di luar DKJT. Yakni dalam memberikan daya dukung terhadap seni film di Jawa Timur. Misalkan kegiatan audiensi yang dilakukan pada DPRD dan Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur.
“Departemen Film mengajak serta berbagai elemen dari anggota Dewan Kesenian Provinsi Jawa Timur, akademisi, praktisi film, dan pemerhati film secara umum. Untuk mendorong agar Jawa Timur yang sudah memiliki dasar hukum berupa Perda Provinsi Jawa Timur No. 8 Tahun 2014,” terangnya.
Hal ini harus memperkuat dengan kehadiran Pergub yang dapat memberikan lembaga perfilman di Jawa Timur. Seperti Badan Perfilman Indonesia (BPI) di pusat. Keberadaan lembaga ini harapannya dapat menaungi seluruh pekerja kreatif dalam ekosistem perfilman di Jawa Timur. Yang memiliki segudang potensi.
“Departemen Seni Film di DKJT pun mencoba “meretas” sistem dengan memberikan secara cuma-cuma biaya produksi pada sineas-sineas dari seluruh Jawa Timur. Sejauh ini, telah ada 54 proposal skenario dan kemudian seleksi jadi 12, selanjutnya terpilih 5 Proposal terbaik,” terangnya.
Menurut Sol, acara ini bertujuan untuk mencari bakat-bakat lokal dalam bentuk ide untuk diproduksi dalam film pendek. Ini adalah usaha menemukan gaya bertutur dalam sinema dengan karakter local Jawa Timur yang kuat. Serta memberikan kesempatan kepada para filmmakers Jawa Timur untuk mewujudkan ide dalam bentuk karya film pendek.
“Memberikan pendampingan selama produksi, Apresiasi bagi karya film terpilih kita putar dalam rangkaian kegiatan Jatim Art Forum 2021. Selain itu terciptanya ekosistem perfilman yang saling mendukung antar lembaga dan filmmakers Jawa Timur,” urainya.
“Tahap kegiatan, telah melalui sosialisasi dan Propaganda sosial media selama periode 21 Juni -14 Juli 2021,” ujarnya.
12 Proposal Film yang Terpilih
Beberapa pesan Publik Figur membantu untuk mempromosikan Acara ini melalui sosial media juga sudah meluncur. Seperti dari Afrian Arisandy (Aktor), Dandhy Dwi Laksono (Sutradara), M Ainun Ridho (Sutradara). Havan Agustriansyah (Sutradara), Enggong Supardy (Director of Photography) serta Rendra Bagus Pamungkas (Aktor).
“Proses Kurasi untuk proposal produksi pada periode 01 -14 Juli oleh Dewan Juri yang terdiri dari Ainun Ridho (Sutradara Film Jack, Kartolo Numpak Terang Bulan), Arya Kusuma Dewa (Sutradara Nasional). Dan Igak Satrya Wibawa (Pengkaji Film/ Akademisi). Serta Team dari Departemen Film Dewan Kesenian Jawa Timur,” imbuh Irfan Akbar.
Irfan Akbar menambahkan, 12 Proposal Produksi terpilih di tahap awal kurasi pada hari Kamis tanggal 15 Juli 2021. Yakni Basiyat karya Ahmad Faiz, Sego Goreng Babi karya Gugun Arif, Good bye, Sugeng karya Muhammad Rizal Hanun, Ambyo karya Gelora Yudhaswara, Sekawan karya Abra Merdeka, Raya Rasa karya Rehal Lahir Prias Supuntari, Stroke karya Muhammad As’ad Aswin, Epiloge karya Widya Chury Aini, Mesin Jahit dan Cerita Yang Tak Usai karya Sanove Fadzar Pamungkas, Ono Dino Ono Rupo karya Helvina Dewi Yulian, Ambal Warsa Karya Muhammad Alfian Alfarisi, dan Ego karya Mirza Haikal Damara.
Lima Proposal Pemenang
Lalu, pada Hari Senin tanggal 19 Juli 2021 Jam 19:00 WIB Pengumuman lima Proposal Pemenang East Java Film Call 2021. Yakni melalui Live Streaming youtube Dewan Kesenian Jawa Timur dari Ruang Rapat Dewan Kesenian Jawa Timur.
Menurut Juri M Ainun Ridho, peserta yang terpilih pada nominasi awal merefleksikan keberagaman narasi pada naskah cerita film. Keberagaman narasi itu terlihat pada warna genre film yang mereka gagas. Mulai dari drama, laga, horror, hingga komedi. Keberagaman genre ini patut dapat apresiasi karena akan menjadi kanal-kanal produksi ide yang merujuk kepada keberlanjutan proses produksi film di Jawa Timur.
“Eksperimentasi produksi juga muncul dari keinginan peserta untuk menerjemahkan naskah dalam beragam strategi komunikasi, dari penguatan Bahasa visual hingga keinginan menyuguhkan dominasi dialog dan kata,” urainya.
Syarif Wajabi tim Departemen Film mengatakan lima proposal Produksi/Skenario terpilih mendapatkan subsidi Biaya Produksi senilai masing-masing Rp.15.000.000. Pertama, Ego karya Mirza Haikal Damara. Kedua Sekawan karya Abra Merdeka. Ketiga Basiyat karya Ahmad Faiz. Keempat Epiloge karya Widya Chury Aini. Dan Kelima Stroke karya Muhammad As’ad Aswin.
“Semoga hasil karya nanti sesuai dengan harapan kita Bersama. Terima kasih kepada tiga dewan juri yang banyak memberikan masukan dan membantu program East Java Film Call 2021 yang kami selenggarakan,” ujarnya.(ary)
Comments 5