Javasatu,Malang- Gus Idris, putra dari Kyai Rodhyallah yang sekaligus merupakan pengasuh Pondok Pesantren Thoriqul Jannah lebih memutuskan berdakwah di dunia maya. Hal itu ia putuskan setelah adanya aturan pemerintah yang melarang berkumpul saat Pandemi Covid-19. Padahal, Gus Idris sebelumnya rutin menggelar pengajian, tabligh akbar bernama Majlis Thoriqul Jannah.
Di dunia maya, ia menggunakan platform Youtube sebagai wadah dakwah. Alhasil, ia tetap bisa berdakwah walaupun dengan menggunakan fasilitas yang berbeda.
“Saya gatal mas, biasanya sering berdakwah, kan kita aktif di pengajian-pengajian, tabligh akbar, setiap harinya kita, ada namanya Majlis Ta’lim Thoriqul Jannah, dan sampai yang berobat jamaah-jamaah kita ini. Setelah lockdown ini kan kita tidak boleh kumpul-kumpul. Gimana caranya imajinasi kita, tujuan dakwah kita tetap agar tetap bisa walaupun lockdown, akhirnya pakai YouTube itu,” Gus Idris mengawali kisahnya.
Javasatu mencoba menggali lebih dalam tentang sosok Idris Al Marbawy di pondok pesantren yang ia kelola. Akhirnya, Gus Idris pun bisa bertemu dengan Javasatu pukul 23.00 dengan pakaian relatif sederhana, memakai songkok, berkaos lengan panjangan dan bersarung.
Pondok Pesantren Thoriqul Jannah berada di Desa Babadan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Anda bisa menuju ke tempat Gus Idris melewati kawasan Kecamatan Pakisaji atau pertigaan Bendo.
Tidak hanya mengisi konten videonya dengan pengajian, Gus Idris juga membuat konten-konten menguak misteri tempat-tempat yang seringkali terjadi kecelakaan lalu mengunggahkan di Youtube.
“Pakai YouTube, kita buat YouTube. Menguak misteri jalan yang sering terjadi kecelakaan atau apa. Apa ada gangguan dari bangsa gaibnya, ikut campur tidak disitu. Kita up di YouTube, kok banyak masyarakat yang tertarik disitu. Awalnya disitu,” ungkapnya.
Sebenarnya ketertarikan Gus Idris terhadap hal mistik sudah terjadi jauh sebelum ia masuk ke dunia maya Youtube. Namun ketertarikannya tersebut ternyata menarik banyak perhatian pengguna Youtube hingga tercatat lebih dari 420 ribu subscriber yang mengikutinya hingga pada pertengahan 2020.
Unggahan kontennya ke Youtube dengan subscribernya yang begitu banyak membuat sosok Gus Idris cepat dikenal. Namun, ia menegaskan bahwa ia tetap konsisten dengan tujuannya, yakni mengamalkan, membantu yang membutuhkan, dan bermanfaat bagi orang lain.
“Kita rekam juga jamaah yang minta tolong, jadi betul-betul non medis disini. Artinya kita up, kok tambah rame, sampai saat ini. Gara-gara YouTube itukan tambah rame. Yang penting kita amalkan, kita bisa membantu yang membutuhkan kita, yang penting bermanfaat. Itu tujuan kita,” ucap pria dua anak ini.
Seiring waktu yang membuatnya kian populer, ia mengaku bahwa dirinya enggan terlena dengan apa yang dipunyai saat ini. Gus Idris bilang, dia hanya ingin fokus berdakwah hingga ajal menjemput.
“Kalau kesombongan, angkuh, takabur, itu kan sifat manusia. Agar kita dijauhkan dari sifat itu, kita harus istiqomah. Bagaimanapun situasi dan keadaan kita. Mau di puji agar tidak terbang. Mau di caci, tidak mundur, tidak membuat kita down. Solusinya jalan saja terus. Sampai ajal menjemput. Dakwah saja terus sampai Allah berkata waktunya pulang,” Gus Idris mengakhiri. (Agb/Krs) (bersambung)
Comments 1