JAVASATU.COM-MALANG- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, merilis ada 470 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Yang tepatnya terjadi di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Sabtu (15/10/2022).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan merinci empat dusun yang terdampak banjir, meliputi, Dusun Rowotrate ada 177 KK, Dusun Krajan Tengah ada 70 KK, Dusun Krajan Kulon ada 67 KK dan Dusun Krajan Wetan ada 156 KK.
“Sebanyak 470 KK yang terdampak ini karena air masuk dan menggenangi rumahnya,” ucap Sadono.
Sadono menjelaskan awal dari bencana banjir yang terjadi di Desa Sitiarjo, itu bermula dari intensitas hujan yang cukup tinggi, terjadi sejak pukul 04.00 WIB. Khususnya di wilayah Kecamatan Dampit yang menjadi Hulu Sungai Penguluran.
Akibatnya, sekitar pukul 05.30 WIB, debit air pada permukaan Sungai Desa Kedungbanteng Kecamatan Sumbermajing Wetan naik, hingga 400 sentimeter.
Kondisi ini yang membuat air Sungai Penguluran meluap. Sekitar pukul 06.30 WIB air mulai masuk ke perkampungan warga, terutama pada Dusun Krajan Tengah Desa Sitiarjo yang berada di hilir sungai.
Puncaknya pada pukul 07.00 WIB, air semakin meninggi dan berakibat merendam rumah-rumah warga di empat dusun. Ketinggian air mencapai 100 – 150 sentimeter.
“Banjir yang terjadi kali ini juga karena air pada Hilir Sungai Penguluran di Pantai Ungapan tertahan oleh air laut yang sedang pasang. Namun pukul 09.30 WIB tadi air sudah mulai berangsur surut,” paparnya.
Namun demikian, Sadono menyebut bahwa banjir tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya saja saat ini kebutuhan yang mendesak akibat banjir adalah alat kebersihan, alat penyedot air dan sembako.
Selain itu, upaya BPBD dan PMI Kabupaten Malang saat ini mengevakuasi warga rentan di wilayah terdampak ke tempat aman. Termasuk mendirikan layanan dapur umum untuk warga. (Agb/Saf)