Javasatu.com
email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Sabtu, 12 Juli 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Pekerja Seni harus Adaptasi Siasati Pandemi, Workshop Departemen Musik DKJT

by Bagus Ary Wicaksono
15 Juli 2021

JAVASATU-SURABAYA- Pekerja Seni harus adaptasi siasati pandemi. Hal tersebut menjadi pesan penting sejumlah narasumber dalam Workshop Departemen Musik Dewan Kesenian Jawa Timur. Workshop memang demi susun strategi untuk industri kreatif instrument musik Jatim. Dalam pertunjukan musik, terdapat komponen-komponen penting yang menjadi komponen vital, salah satunya yaitu instrument musik.

Pekerja Seni harus adaptasi
Pelaksanaan Workshop Departemen Musik Dewan Kesenian Jawa Timur.
BACA JUGA: Ini Strategi untuk Industri Kreatif Instrument Musik Jatim di Masa Pandemi – Kliktimes.com
BACA JUGA: Wujudkan Kearifan Lokal, Dewan Kesenian Jatim Gelar Sayembara Manuskrip Buku Puisi 2021 – Javasatu.com

Penanggung jawab Departemen Musik DKJT Redy Eko Prasetyo, Evi Destiana dan Abdu menerangkan hasil workshop kepada Javasatu.com Jumat (15/7/2021).  Pelaksanaan workshop secara online, mengingat semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Jawa Timur saat ini. Acara ini berlangsung selama satu hari, yaitu tanggal 13 Juli 2021 Pukul 08:30 – 13:00 WIB. Adapun untuk Host dan Moderator berada di Ruang Rapat Dewan Kesenian Jawa Timur.

Narasumber  dalam workshop Departemen Musik: Arik Sugiantoro (Pengerajin Instrument Musik Tradisional / Malang), Joko Porong (Musik Komposer / Surabaya), Wahyu Dwiyono (Produsen Gamelan/ Magetan), Edi Purwanto (Wakil Ketua Kamar Dagang Industri Jatim), Rohmad Amrullah (Departemen Hukum dan Ham DK Jatim). Dengan moderator  Nasar Albatati selaku Wakil Sekretaris DK Jatim.

KONTEN PROMOSI

Kata Nasar Albatati ketika memulai diskusi departemen musik, bencana Covid-19 meluluh-lantahkan hampir semua sendi kehidupan, tak luput juga kesenian yakni teater, musik, tari, film, rupa. Virus itu nyaris menghentikan laju perkembangan seni sampai sekarang bahkan mematikan praktek penciptaan maupun pertunjukan seni yang berlangsung normal sebelumnya. Virus telah memaksa para  pelaku seni menciptakan praktek-metode baru, tradisi baru. Bahkan aktivisme  baru dalam berkarya di luar kebiasaan normal yang sudah nyaman biasa mereka lakukan.

“Dengan kata  lain,  bencana  telah  membuat  para   seniman   takluk   dan   tunduk   untuk menaati (aturan) covid jika tak hendak terpapar dan ‘mati’ olehnya,”ujarnya dalam diskusi departemen musik.

Ini Narasumber dalam Workshop Departemen Musik

Kreasi dalam masa pandemi ini, menurut Arik Sugiantoro, upaya dalam melestarikan alat musik gamelan di antaranya memproduksi dan memasarkan gamelan via online. Lalu bermain gamelan di ruang-ruang public (Online). Joko Porong menambahkan di diskusi departemen musik, ancaman terbesar dari pandemi  adalah ketika resesi ekonomi yang saat ini sudah mulai terjadi dan berdampak secara langsung pada kehidupan para pekerja seni.

“Di masa pandemi pekerja seni mulai memproduksi karya di rumah masing-masing bisa wujud proses cover lagu, elektronik atau bahkan kolaborasi. Dari aktivitas di rumah  ini membentuk jaringan jaringan baru dalam logika digital yang bisa menyambungkan para pekerja seni  ini dengan pekerja seni lain di luar sana,” terangnya dalam diskusi departemen musik.

BacaJuga :

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Pembangunan Gedung SMP Ponpes An Nur 3 Malang

DPRD Gresik Usulkan PT Smelting Hapus Utang Rp 20 M Mantan Karyawan

Menurutnya, perkembangan media saat ini sangat bersinggungan erat dengan peran media digital dan teknologi. Hal ini berkaitan erat dala proses menciptakan proyek kekaryaan di masa depan yang inovatif. Ini yang memungkinkan setiap orang untuk mengalami realitas dimensi baru dalam skala yang berbeda.

Harus Punya Siasat

Dalam diskusi departemen musik, Joko mengatakan, sebagai pekerja seni harus lakukan berbagai siasat, adaptasi dan strategi. Untuk menghadapi situasi tidak menentu di tengah pandemi. Seperti menyiarkan seni pertunjukan melalui ruang digital. Saat ini karya-karya seniman banyak didistribusikan lewat pasar digital, baik media sosial maupun kanal jual beli online. Tidak ketinggalan, lokakarya dan diskusi seni juga secara daring.

“Upaya yang bisa dilakukan untuk melestrarikan gamelan, tetap memproduksi dan memasarkan secara mandiri (via online); tetap bermain gamelan secara professional via daring, mengajak generasi muda untuk bermain dan berlatih gamelan,” jelas Wahyu Dwiono pada sesi diskusi departemen musik.

Meskipun kata dia, ada kendala di dalam melestarikan alat musik gamelan. Seperti masalah pemasaran, belum adanya kerjasama antara Pemerintah dan masyarakat. {ersaingan dengan alat musik modern yang lebih simple. Ia mngatakan, seniman gamelan adalah salah satu yang terdampak dari adanya pandemi covid-19, dilarangnya seni-seni pertunjukan yang melibatkan banyak orang menyebabkan penghasilan mereka dari kesenian menjadi berhenti.

“Alhasil para seniman ini terutama yang ada di desa-desa kembali fokus pada kehidupan mereka sebagai petani dan buruh tani untuk mencukupi kebutuhan hidup selama masa pandemi,” imbuhnya.

Buka Pasar Internasional, Jimbe Ekspor ke China

Sementara itu, Edi Purwanto, Wakil Ketua Kamar Dagang Industri Jatim dalam diskusi departemen musik mengatakan. Pada era digital seperti saat ini para pekerja seni harus bersama-sama. Yakni untuk mengkampanyekan Gerakan sadar seni dan budaya dengan pendekatan yang milenial. Pekerja seni harus intens melakukan promosi karya dengan memaksimalkan fungsi teknologi. Selain karena sangat efektif juga karena sudah jadi tuntutan di era digital seperti sekarang ini.

Pandemi bisa jadi momentum pekerja seni untuk mencoba pasar secara internasional atau ekspor. Para pekerja seni setidaknya bisa melakukan dua hal dalam kondisi saat ini. Kedua hal itu adalah diferensiasi pasar dan diferensiasi produk.

“Diferensiasi pasar itu adalah, kita bisa mencoba menjajaki pasar ekspor seperti produsen Jimbe di Blitar yang mampu membuka pasar ke China. Untuk produk, saya kira seniman adalah manusia paling kreatif di dunia. Ini adalah modal besar bagi kalangan pekerja seni,” urainya soal Pekerja Seni harus adaptasi.

Pekerja Seni Wajib Urus HAKI

Sementara itu, Rohmad Amrullah dari Departemen Hukum dan Ham DK Jatim mengurai soal 10 objek pemajuan kebudayaan. Meliputi Tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, permainan rakyat, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, Bahasa dan ritus.

“Seniman atau pekerja seni saat ini masih sangat lemah di bidang perlindungan hak kekayaan intelektual. Sehingga karya-karya mereka banyak yang kena bajak oleh orang lain. Karena itu para pekerja seni harus mulai sadar mengenai perlindungan karya lewat hak kekayaan intelektual (HAKI) ini,” pungkasnya.

Dalam diskusi itu, moderator mengulas enam kesimpulan.  Pertama, pada saat menghadapi pandemi Covid-19 seperti saat ini kita harus bisa membuka peluang-peluang baru baik diferensiasi produk maupun pasar. Kedua perlu ada pemikiran bagaimana produk-produk budaya seniman harus mengarah pada kebutuhan milenial dengan mengarahkan pemasarannya lewat platform digital.

Ketiga, pekerja seni harus sanggup bekerja dengan lintas bidang untuk menghasilkan komposisi komposisi yang baru dan luar biasa. Keempat, melalui Dewan Kesenian Jawa Timur, Seniman pertunjukan terutama pemusik tradisional asli Jawa Timur harus bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Agar mendapatkan sarana untuk menampilkan karya mereka.

Kelima, pentingnya melibatkan banyak sektor dalam upaya pelestarian, perlindungan dan pengembangan seni dan budaya. Dan terakhir, pentingnya untuk melakukan perlindungan karya dimulai dengan hal yang sederhana yakni mempublikasikan dan mengkatalogisasikan karya yang dihasilkan.(ary)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: berita dewan kesenianberita dewan kesenian jawa timurberita surabaya hari iniberita surabaya terbaruberita surabaya terlengkapdepartemen musikPekerja Seni harus adaptasi

Comments 1

  1. Ping-balik: Sastrawan Jawa Timur Luar Biasa: Penilaian Juri Sayembara Buku Puisi 2021 - Javasatu

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

TNI Bikin Kejutan Ultah untuk Jenderal Prancis di Tengah Latihan Bastille Day

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Pembangunan Gedung SMP Ponpes An Nur 3 Malang

ADVERTISEMENT

DPRD Gresik Usulkan PT Smelting Hapus Utang Rp 20 M Mantan Karyawan

Kepala Kemenag Gresik Wafat, M. Ali Faiq Ditunjuk Jadi PLH Sementara

Santri di Malang Diduga Dianiaya, Polisi Turun Tangan

Prev Next

POPULER HARI INI

Ngopi Bareng Lazisnu Dukun, Muharram Jadi Momen Evaluasi

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Pembangunan Gedung SMP Ponpes An Nur 3 Malang

Kuasa Hukum AW: Negara Masih Berutang, Tak Ada Unsur Korupsi di Kasus Tanah Polinema

PSI dan NasDem Kota Malang Ngopi Bareng, Sepakat Perkuat Koalisi Fraksi

Menteri P2MI Luncurkan Desa Migran Emas di Gresik, Tekan TPPO dan Lindungi PMI

BERITA LAINNYA

TNI Bikin Kejutan Ultah untuk Jenderal Prancis di Tengah Latihan Bastille Day

Panen Raya di Deli Serdang, Panglima TNI: Ketahanan Pangan adalah Pertahanan Negara

AION UT Siap Meluncur, Mobil Listrik AI Bergaya Eropa Bidik Pasar Urban

Sebanyak 173 Prajurit TNI Pulang dari Kongo, Sukses Emban Misi Perdamaian

Empat Mantan Anggota OPM Kembali ke NKRI, Ikrar Setia di Sinak Papua

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Santhi Puja di Pura Luhur Duwijawarsa Malang untuk Kesejahteraan Jawa Timur

Seragam dan Buku Habis Terbakar, Anggota Dewan Suyadi Kawal Pelajar SMPN 19 Malang

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Penutupan Porprov Jatim 2025 di Kanjuruhan Disorot: Anak Haus, Salat Terabaikan, Lighting Gelap

Prof. Dr. H. Ahmad Barizi, M.A: Ke Arah UIN Malang sebagai Ensiklopedi Ilmu dan Adab untuk Melahirkan Insan Kamil

KONTEN PROMOSI
  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved