JAVASATU.COM-GRESIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik tengah membangun Rumah Sakit Gresik Sehati (RSGS) sebagai upaya untuk pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pembangunan rumah sakit ini berlokasi di Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, dan ditargetkan selesai pada tahun ini.

Nantinya RSGS akan menyediakan layanan kesehatan yang meliputi wilayah Gresik Selatan, termasuk Kecamatan Menganti, Kedamean, Driyorejo, dan Wringinanom. Hal ini menjadi penting mengingat wilayah tersebut memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, mencapai 365.970 jiwa atau 28,3% dari total penduduk Kabupaten Gresik (data BPS tahun 2023). Selama ini, masyarakat di wilayah tersebut harus menempuh jarak sekitar 30 km ke RSUD Ibnu Sina sebagai rumah sakit terdekat.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyatakan bahwa pembangunan RSGS merupakan komitmen Pemkab Gresik dalam pemerataan pembangunan dan pelayanan kesehatan.
“Saat ini kita sedang membangun RSGS di Kecamatan Kedamean. Ini adalah komitmen Pemkab Gresik dalam pemerataan pembangunan dan kesehatan. Karena di wilayah Gresik selatan yang padat penduduk, dan belum memiliki rumah sakit daerah,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, saat meninjau lokasi pembangunan.
Ia mengungkapkan bahwa wilayah Gresik Selatan, yang padat penduduk, belum memiliki rumah sakit daerah. Bupati Yani juga menekankan pentingnya peran rumah sakit dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga persiapan sarana pendukung, termasuk infrastruktur jalan, sedang disiapkan agar semuanya siap saat RSGS beroperasi.

Sebagai informasi, pembangunan RSGS sudah direncanakan sejak tahun lalu. Nantinya, RSGS akan menjadi rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 bed. Hingga saat ini, pembangunan RSGS telah dimulai secara bertahap.
Diawali dengan pemadatan lahan dan sebagainya. Sedangkan untuk pekerjaan konstruksi, sudah dimulai pada bulan Juni. Setelah rampung, RSGS akan menjadi rumah sakit daerah ketiga di Kabupaten Gresik, selain RSUD Ibnu Sina yang berada di tengah Kota Gresik dan RSUD Umar Mas’ud di Pulau Bawean.
Disisi lain, berdirinya RSGS dinilai akan memaksimalkan program Universal Health Coverage (UHC). Menurut Bupati Yani, UHC di Gresik merupakan program kesehatan gratis yang sangat sukses dan besar manfaatnya.
Saat ini, tercatat UHC Gresik telah mencakup 100% warga se-Kabupaten Gresik. Capaian ini menjadikan Gresik sebagai salah satu kabupaten dengan UHC tertinggi. Artinya, masyarakat ber-KTP Gresik hanya membutuhkan KTP untuk menerima pelayanan kesehatan di seluruh faskes di Kabupaten Gresik.
“UHC ini terus kita highlights. Kita ajak rapat secara langsung kepala Puskesmas di seluruh Gresik, sekaligus kita konfirmasi penguasaan puskesmas terkait program ini. Tujuan akhirnya adalah kemudahan warga Gresik dalam mengakses pelayanan kesehatan.” katanya.
Dengan sudah berjalannya UHC dan pembangunan RSGS, diharapkan dapat menjadi angin segar bagi warga Gresik Selatan. Dua hal ini akan menjadi kombo ciamik Gresik dalam memastikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
“Mudah-mudahan, pembangunan RSGS dengan UHC di Pemkab Gresik yang sudah 100%, bisa memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Gresik.” pungkas Bupati Yani. (Bas/Saf)