JAVASATU.COM-MALANG- Organisasi sosial kemasyarakatan Madura Asli (Madas) Malang Raya melakukan kegiatan rutinan bersedekah kepada anak yatim piatu se-Malang Raya. Pada hari Kamis (07/03/2024), kegiatan Rutinan Madas Bersedekah dilaksanakan di Masjid Darussalam Kota Malang.
Ketua Madas Malang Raya, Ashadi mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulan. Juga dihadiri beberapa tokoh masyarakat di Malang Raya. Kegiatan ini dilakukan secara swadaya dan inisiatif menebar kebaikan. Sumber dananya juga berasal dari beberapa tokoh masyarakat di Malang Raya.
“Kita sudah melakukan kegiatan rutinan Madas Bersedekah ini selama hampir satu tahun ini. Kita lakukan bergantian tempatnya. Agar bisa lebih merata dan menjangkau anak yatim piatu sebanyak-banyaknya di Malang Raya. Kita banyak menerima dukungan dan bantuan dari tokoh-tokoh masyarakat di Malang Raya. Madas sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuannya,” ungkap Ashadi, selaku Ketua Madas Malang Raya.
Ashadi juga menambahkan, bahwa ke depan kehadiran Madas akan terus membangun kerja-kerja sosial dan kemasyarakatan. Juga sudah mulai direncanakan kerja-kerja untuk membantu kesehatan dan pendidikan masyarakat. Harapannya, ke depan Madas juga bisa menggalang dana untuk akses kesehatan masyarakat, serta akses beasiswa pendidikan bagi anak yatim piatu. Sehingga, sedekah dan santunan yang diberikan oleh Madas, bisa berdampak lebih baik untuk membangun kualitas sumberdaya manusia di Malang Raya.
“Madas hadir di Malang Raya, harapannya bisa berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat seluas-luasnya. Kita sadar betul, bahwa kita masih mempunyai berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, Madas sangat terbuka untuk bekerja bersama dan berkolaborasi dengan semua pihak. Madas ingin menjadi bagian dari solusi bagi kehidupan masyarakat Malang Raya,” sambung Ashadi, saat ditemui di lokasi kegiatan Madas Bersedekah.
Salah satu tokoh masyarakat yang juga turut hadir adalah Ade Herwanto. Yang akrab disapa Sam Ade D’kross. Kehadirannya bersama beberapa tokoh masyarakat lainnya, merupakan upaya dukungan untuk membangun hal-hal baik yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan oleh Madas Malang Raya ini harus diapresiasi dan diberikan dukungan. Agar kebaikan dan manfaat yang sebesar-besarnya, bisa diberikan kepada masyarakat seluas-luasnya. Khususnya, kepada anak yatim piatu yang hidupnya kurang beruntung.
“Bersedekah itu mulia. Apalagi bersedekah kepada anak yatim piatu, itu perbuatan mulia dan istimewa. Harus diapresiasi dan didukung. Karena kita butuh banyak pihak untuk melakukan kebaikan dan kemuliaan. Menjadi Rahmatan Lil Alamin. Menjadi berkah dan barokah bagi semuanya. Semoga, kiprah Madas Malang Raya bisa terus dikembangkan,” ujar Sam Ade D’kross, saat ditemui di lokasi kegiatan Madas Bersedekah.
Ade D’kross juga menambahkan, bahwa sesungguhnya masyarakat Malang Raya mempunyai karakteristik yang kuat dalam hal solidaritas, saling tolong menolong dan saling menghormati. Masyarakat Malang Raya yang sangat heterogen, merupakan refleksi dari Satu Jiwa Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, Satu Jiwa itu sudah dari jaman purbakala ada di daerah Malang Raya.
“Malang Raya damai dan ber-bhinneka tunggal Ika, itu sudah sejak jaman purbakala. Satu Jiwa dalam Bhinneka Tunggal Ika, bukan hanya sekedar slogan. Tapi sudah jadi denyut nadi kehidupan. Masyarakatnya sangat majemuk dan heterogen, tapi siapapun dan dari manapun, kalau sudah datang dan hidup di Malang Raya, pasti segera menyadari keberadaan Satu Jiwa Bhinneka Tunggal Ika sangat kuat di sini,” sambung Ade D’kross, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh suporter sepak bola di Malang Raya. (Wes/Arf)