JAVASATU.COM-MALANG- Dalam upaya melestarikan budaya tutur dan mendongeng, Sanggar Dongeng Kepompong bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang mengadakan pelatihan mendongeng bagi para relawan. Pelatihan ini bertujuan untuk menggali dan mendokumentasikan sejarah desa-desa di wilayah Malang.
Anwar Supriyadi, Kepala Bidang Industri Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, menjelaskan bahwa hingga kini baru empat kecamatan yang memiliki dokumentasi sejarah desa dalam bentuk buku, yaitu Kecamatan Singosari, Tumpang, Pakis, dan Turen.
“Harapannya, setiap desa bisa menulis dan membukukan sejarahnya. Jika tidak, kita khawatir sejarah desa akan hilang,” ujar Anwar pada Minggu (07/07/2024) dalam pelatihan.
Anwar menekankan bahwa buku sejarah desa dapat menjadi sarana penting untuk mengajarkan sejarah kepada anak-anak sejak dini. Ia menyatakan bahwa anak-anak saat ini lebih mengenal superhero dibandingkan tokoh lokal seperti Ken Dedes, Ken Arok, dan raja-raja Singosari.
“Dokumentasi sejarah desa juga dapat diintegrasikan dengan sektor pariwisata, sehingga pemandu wisata yang menguasai sejarah lokal bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik pada wisata sejarah dan candi,” jelasnya.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Sanggar Dongeng Kepompong ini diikuti oleh 10 relawan dari delapan kecamatan. Mereka dilatih membuat boneka kaus kaki dan mendongeng di hadapan sekitar 50 siswa Taman Kanak-Kanak.
“Melalui pelatihan ini, Sanggar Dongeng Kepompong dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang berharap dapat memperkuat pelestarian budaya lokal dan memanfaatkan sejarah desa sebagai aset pariwisata yang berharga,” tandasnya.
Aprilia Nur Azizah, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Malang dan seorang pendidik SMP, mengakui bahwa mendongeng kepada anak-anak TK membutuhkan keterampilan khusus untuk menarik perhatian mereka.
“Tidak mudah menyampaikan cerita kepada anak-anak TK. Butuh kepiawaian khusus untuk menarik perhatian mereka, apalagi dalam durasi lebih dari 15 menit,” kata Aprilia.
Tambahan informasi, pelatihan tersebut diadakan di Wisata Gentong Mas, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Wisata Gentong Mas menyediakan berbagai fasilitas wisata alam, termasuk kolam renang anak-anak, aneka permainan anak, camping ground, dan outbound. Wisata ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukolilo. (Dop/Nuh)