JAVASATU.COM- Duo seniman Jokotebon Berbudi, yang terdiri dari Lukman dan Budi, resmi merilis album bertajuk “Sesaji Cinta Untuk Semesta”. Album ini menghadirkan pengalaman musikal unik dengan menggunakan frekuensi 432 Hz, yang dikenal sebagai miracle music atau sound healing music.
Kembali ke Akar Musik dengan 432 Hz
Frekuensi 432 Hz telah lama digunakan oleh musisi legendaris seperti Beethoven, The Beatles, Bob Marley, dan Jimi Hendrix sebelum standar tuning global 440 Hz diberlakukan pada 1950-an. Lukman dan Budi memilih frekuensi ini sebagai upaya kembali ke akar musik yang lebih alami dan harmonis.
Album yang Sarat Makna Filosofis
“Sesaji Cinta Untuk Semesta” berisi sembilan lagu yang mengisahkan perjalanan pencarian jati diri, terinspirasi dari karakter Panji Asmarabangun. Album ini mengangkat nilai perjumpaan, perpisahan, dan pertemuan kembali sebagai simbol perjalanan hidup manusia.
Inspirasi album ini berasal dari relief di Candi Jago yang menggambarkan pertemuan para musisi dengan berbagai latar belakang. Konsep ini diwujudkan dalam album dengan ragam genre musik yang saling terkait.
Kolaborasi Dua Seniman Berbakat
Lukman, seorang perupa sekaligus penulis lirik, dan Budi, seorang gitaris, komposer, serta produser musik yang telah bekerja sama dengan musisi nasional dan internasional, berkolaborasi dalam album ini dengan semangat Spirit of Panji.
“Kami ingin berbagi melalui lirik dan getaran frekuensi agar album ini menjadi berkah dan cahaya bagi yang mendengarkan. Ini bukan tentang individu, melainkan tentang kebaikan bagi alam semesta,” ungkap keduanya, Selasa (4/2/2025).
Album “Sesaji Cinta Untuk Semesta” kini tersedia di berbagai platform musik digital, mengajak pendengar untuk merasakan harmoni dan menemukan jati diri sejati melalui musik. (Wes/Saf)