JAVASATU.COM-MALANG- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang Raya menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender melalui gelaran Pendidikan Khusus Immawati (Diksuswati) Nasional yang berlangsung selama tiga hari, Jumat–Minggu (2–4/5/2025), di Pusdiklat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Kegiatan ini mengusung tema “Revitalisasi Peran Immawati Menuju IMM Inklusif dan Berkemajuan” sebagai wujud upaya memperkuat posisi perempuan dalam organisasi.
Ketua PC IMM Malang Raya, Kelvin Argo Beni, menyebut kegiatan ini sebagai langkah strategis membangun kader perempuan progresif dan visioner.
“Diksuswati kami hadirkan sebagai bentuk kontribusi nyata untuk Muhammadiyah. Kami ingin mencetak Immawati yang siap menjadi Siti Walidah, Siti Bariyah, atau Asmawati berikutnya,” tegas Kelvin dalam sambutannya.
Senada dengan itu, Ketua Bidang Immawati DPD IMM Jawa Timur, Nur Fairuz Faizatul, menekankan bahwa IMM tak akan lengkap tanpa keterlibatan aktif perempuan.
“IMM adalah ruang perjuangan. Perempuan harus hadir di dalamnya. Seperti pesan KH Ahmad Dahlan: hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah,” ujarnya.

Sementara itu, Keynote Speaker dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur, Asmawatie Rosyidah, menegaskan pentingnya peran perempuan sebagai penopang agama dan bangsa.
“Perempuan adalah tiangnya agama. Jika perempuan rusak, maka negara akan rusak. Jadilah perempuan yang bermakna,” pesannya lantang.
Ia juga menggarisbawahi bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan untuk saling mengenal dan belajar satu sama lain.
Menurutnya, kegiatan seperti Diksuswati penting untuk memperkuat kapasitas intelektual dan spiritual kaum perempuan.
Kegiatan ini menjadi momentum afirmatif bagi gerakan mahasiswa Islam dalam mendorong narasi keadilan gender yang inklusif, progresif, dan berbasis nilai-nilai keislaman. (Arf)