JAVASATU.COM- Ekskalasi serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina telah menimbulkan banyak keprihatinan masyarakat dunia bahkan para pemimpin negara. Awal 2024, Kementerian Kesehatan Gaza merilis jumlah korban jiwa mencapai 31.045 orang termasuk anak-anak. Bahkan, terbaru, Israel menyerang Rafah yang mendorong kecaman dari berbagai pihak ke Presiden Israel Benjamin Netanyahu, yang telah diajukan penangkapan oleh Jaksa ICC (International Criminal Court) dalam pernyataan resminya 20 Mei 2024.
Kebrutalan yang telah dilakukan oleh Militer Israel terhadap rakyat palestina telah mendorong Negara memberikan dukungan dan mulai mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Di Eropa sendiri, Irlandia, Spanyol dan Norwegia menjadi terbaru yang telah secara resmi memberikan dukungan kepada Palestina sebagai Negara.
Terbaru, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga secara terang-terangan menyatakan siap mengakui Palestina Merdeka. Padahal, diketahui bahwa Prancis merupakan sekutu dekat Israel dan mendukung agresi terhadap Palestina di awal serangan 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, dukungan juga telah diberikan beberapa negara Eropa kepada Palestina seperti Swedia, Siprus Hungaria, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria. Dimana keseluruhannya merupakan bagian Uni Eropa.
Menanggapi ramainya dukungan negara-negara Eropa terhadap kemerdekaan Palestina, Choirul Anam, PhD, Ketua Umum Korps Alumni HMI (KAHMI Eropa Raya) memberikan dukungan dan menghimbau seluruh negara Eropa mendukung Palestina menjadi negara Merdeka dan diakui sebagai Anggota PBB.
“Saya melihat, serangan Israel yang tanpa henti dan cenderung menyalahi Konversi PBB 1948 tentang Genosida telah membuka mata para pimpinan dunia, khusunya di Eropa untuk memberikan Hak Bebas dan Merdeka kepada Palestina sebagai suatu Negara,” ujar Anam, yang mendapatkan PhD dari Charles University, Praha.
“Saya sering melakukan diskusi dengan rekan-rekan PhD di kelas saya, yang sebagian besar adalah mahasiswa Eropa, mereka juga tidak menyetujui agresi Israel terhadap Palestina. Ceko yang secara Ekonomi dekat dengan Israel pun, telah memberikan dukungannya kepada Palestina. Hal ini menunjukkan telah ada yang salah dalam serangan Israel yang dianggap ICC dan ICJ sebagai kejahatan perang luar biasa,” ujar Mantan Koodinator PPI Dunia 2020-2021 ini.
Anam juga menambahkan bahwa masyarakat Eropa adalah masyarakat yang sangat realistis, walaupun isu islamphobia cukup ramai di Eropa namun keberpihakan mereka terhadap Palestina lebih didasari rasa kemanusiaan, terutama tingginya korban anak-anak, serangan terhadap Rumah Sakit dan tempat pengungsian yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina.
“Kami Pengurus MP Kahmi Eropa menyuarakan untuk mendorong seluruh pimpinan negara-negara Eropa mengakui kemerdekaan Palestina demi rasa kemanusiaan dan terwujudnya keadilan bagi rakyat palestina dalam menentukan hidupnya yang bebas serta bisa hidup berdampingan seperti layaknya negara-negara merdeka lainnya,” pungkas Anam. (*)