JAVASATU.COM-GRESIK- Ranting NU Petung Panceng merayakan momen bersejarah dengan diresmikannya kantor baru untuk semua kegiatan NU beserta badan otonomnya pada Selasa (16/07/2024). Mulai dari IPNU-IPPNU, GP Ansor, Fatayat, hingga Muslimat, semuanya kini memiliki tempat untuk berkumpul dan melaksanakan berbagai kegiatan seperti rapat dan istighatsah.

Kegiatan yang juga dalam rangka memperingati tahun baru Islan 1446 hijriah ini, Ketua Ranting NU Petung, Askori Ls, menyampaikan rasa syukurnya atas peresmian kantor tersebut.
“Alhamdulillah, Alhamdulillah, Tsumma Alhamdulillah. Kantor NU malam ini akhirnya diresmikan oleh Ketua PCNU KH. Mulyadi dari Gresik. Semua ini tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan doa dari semua pihak,” ujar Askori.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Petung, pengurus Ranting NU, ibu-ibu Muslimat dan Fatayat, pemuda-pemuda Ansor, serta adik-adik IPNU-IPPNU yang telah bersinergi positif.
Peresmian kantor NU ini juga dihadiri oleh Ketua MWCNU Panceng, KH. Muhammad Halim, semua ketua Ranting NU se-Kecamatan Panceng, serta Camat Panceng.
Acara peresmian berjalan dengan khidmat, dimulai dari pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, shalawat Nabi, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon, hingga prosesi peresmian kantor NU, Mauidhah Hasanah, dan penutup/doa.
Penandatanganan prasasti peresmian kantor NU dilakukan oleh Ketua PCNU Gresik, KH. Mulyadi, yang memulai dengan membaca doa, Tawakkalna ‘alallah laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adziim. Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maulaa wa ni’man nashiir.
Dilanjutkan dengan pemotongan pita peresmian, KH. Mulyadi kemudian memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia mengucapkan selamat atas berdirinya kantor NU dan menekankan pentingnya kebersamaan dalam menjalankan organisasi NU, sesuai dengan prinsip yadullahi ma’al jamaa’ah (Pertolongan Allah menyertai kebersamaan/jemaah).
KH. Mulyadi juga menambahkan bahwa semua yang terjadi tidak terlepas dari ketentuan Allah SWT sebelum peristiwa itu terjadi, dengan mengutip kisah wafatnya Sayyidina Hasan dan Husein, cucu Nabi Muhammad SAW.

Acara kemudian dilanjutkan dengan mauidhah hasanah oleh KH. Abd. Rohim dari Sidorejo, yang merupakan Mustasyar NU Kecamatan Panceng.
Dalam ceramahnya, ia menyampaikan bahwa jodoh, rezeki, dan mati adalah ketentuan Allah yang harus diterima dengan syukur. Ia juga menekankan pentingnya memegang teguh empat pilar negara Indonesia: Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
Peresmian kantor NU ini menjadi bukti nyata kegigihan dan kekompakan warga NU Desa Petung, serta komitmen mereka dalam memperkuat organisasi dan menjaga nilai-nilai keagamaan serta kebersamaan. (Hoo/Nuh)