JAVASATU-GRESIK- Majelis Alumni (MA) Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Gresik menilai sosok Dr. KH. Asrorun Ni’am Sholeh, MA (ANS) sangat cocok mendampingi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya untuk menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU.

MA IPNU Gresik menyebut, sejumlah nama disebut-sebut menjadi kandidat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU mendampingi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 hasil Muktamar ke 34 NU di Provinsi Lampung.
Menurut MA IPNU Gresik, bersama dengan tim formatur Gus Yahya saat ini tengah menyusun kepengurusan PBNU lima tahun mendatang. Salah satu jabatan strategis yang dibahas adalah Sekjen PBNU.
MA IPNU Gresik menilai, posisi Sekjen menjadi sangat vital karena menjadi pendamping utama Ketua Umum PBNU yang harus mampu menjadi konseptor organisasi, komunikator antar lembaga dan jaringan internal dan eksternal, dalam dan luar negeri, dan mampu mengkonsolidasikan kulturasi di dalam NU, serta harus mampu memahami secara implementatif peta keberagamaan dan kebangsaan Indonesia.
Karena itu, menurut MA IPNU Gresik, sosok Sekjen PBNU saat ini adalah sosok yang benar-benar matang, jelas proses kaderisasi NU-nya, pengalaman di birokrasi, malang melintang di dunia organisasi kemasyarakat dan kepemudaan, karena NU harus menyelesaikan diujung satu abad dan menyongsong abad keduanya.
Sekretaris MA IPNU Kabupaten Gresik Zainal Abidin menyampaikan bahwa ANS adalah kader NU tulen yang sangat potensial. Dan kiprahnya jelas.
“Beliau adalah kader NU yang terproses secara formal-struktural dan linier, dari IPNU sampai NU, bahkan menjadi katib Syuriyah PBNU,” ujarnya, Selasa (28/12/2021).
Menurut pria yang akrab disapa Zainal, ANS dikenal cerdas, visioner, berakhlaqul karimah dan berpengalaman diberbagai bidang organisasi agama, pendidikan, dan pemerintah, bersih dari hiruk pikuk politik.
“Kiprahnya di dunia pendidikanpun jelas, mulai menjadi dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sampai mendirikan dan menjadi pengasuh/Direktur Pondok Pesantren Al – Nahdlah ‘Islamic Boarding School’ di Depok, pernah menjadi Ketua komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)”. Jelasnya.
Mantan ketua PC IPNU itu menambahkan bahwa ANS adalah ulama muda NU yang brilian yang memiliki jabatan strategis di dalam dan luar negeri.
“Selain Ketua Komisi Fatwa PP MUI, saat ini sedang menjabat Deputy Pembinaan Pemuda di Kemenpora RI, bahkan menjadi Ketua Komite Syariah WHFC (World Halal Food Council) yang terpilih di Melbourne, Australia pada 15-17 Mei 2015” pungkasnya dengan bangga.
Dengan semua rekam jejak yang dimiliki ANS, Zainal berharap beliau ‘dilirik’ Gus Yahya dan mau mendampingi sebagai Sekjend PBNU periode 2021 – 2026 untuk membawa NU lebih progresif menyambut abad keduanya. (Bas/Saf)