JAVASATU.COM-MALANG- Bertepatan hari Pahlawan Nasional, MWC NU Lowokwaru PCNU kota Malang napak tilas perjuangan melalui ziarah makam ulama NU yang juga pahlawan nasional pada Minggu (12/11/2023) di kabupaten Jombang.

Diantara pahlawan tersebut ialah Kiai Hasyim Asy’ari pengagas resolusi jihad saat agresi belanda tahun 1945 serta kiai Wahab Chasbullah yang merupakan inisiator didirikannya Nahdlatul Ulama pada 1926.
Giat yang diikuti 48 peserta itu, juga berkesempatan untuk mendalami kisah perjuangan para tokoh tersebut kepada para dzurriyah atau keturunannya. Seperti halnya Gus Wafi yang merupakan dzuriyah dari kiai Chasbullah. Ia menceritakan secara detil bagaimana kiai Wahab Chasbullah berjuang dalam menegakkan agama Islam saat itu.
“Selain kita kenal karena menginisiasi terbentuknya NU, Kiai wahab termasuk tokoh yang mempelopori adanya modernisasi pendidikan pesantren di tahun 1912 awal,” tuturnya.
Menurutnya, kiai Wahab dulu yang pertama menciptakan adanya kelas berjenjang pada pendidikan diniyah. Selain itu, ia juga menginisasi adanya pembelajaran matematika yang dianggap tabu di pondok pesantren. Padahal di tahun yang sama, para kiai pondok pesantren hanya mengajarkan melalui lisan saja layaknya pengajian umum, tanpa ada kurikulum.
“Karena beliau berkeliling mencari ilmu hingga arab saudi, mungkin itu yang membuat warna pendidikan pesantren berbeda dengan lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, lanjutnya, kiai Wahab juga yang menginisiasi adanya komite hijaz untuk melobi Raja Saud agar monumen dan makan nabi tidak digusur. Apalagi saat itu, paham islam non aswaja berkembang di Indonesia.
“Kiai wahab juga mempunyai pemikiran geo politik internasional. Setelah kerajaan turki utsmani runtuh banyak golongan bermunculan salah satunya adalah wahabi yang ingin membongkar makam nabi. Atas kecerdasan beliau, mengajak para ulama jawa saat itu untuk membentuk satu organisasi yang berfungsi membendung aliran semacam itu, organisasi itu kemudian kita kenal Nahdlatul Ulama,” terang ketua Yayasan Bahrul Ulum, Tambak Beras tersebut.
Pada kesempatan itu, Rombongan peziarah juga diajak silaturahmi ke Mbah Bolong yang merupakan Rois Syuriah MWC NU Diwek. Di akhir, peziarah juga mengunjungi makam Kiai Bisri Syansuri yang merupakan salah satu dari tiga pendiri NU.
Sebagai informasi, ziarah Muasis NU ini juga merupakan rangkaian Hari Santri Nasional MWC NU Lowokwaru. Setelah sebelumnya, pihaknya mengadakan Apel Santri, Gowes santri, futsal bersarung dan puncaknya adalah ziarah muasis Jombang. (Dop/Nuh)