Javasatu, Malang- Usai pertemuan dengan para petani terdampak limbah kotoran sapi yang diduga dari PT Greenfields Indonesia. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang Budi Iswoyo menjelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya.
Menurut Budi limbah itu memang jelas dari kotoran sapi yang meluber melalui sungai yang digunakan petani untuk mengaliri sawahnya.
Tapi Budi juga belum berani secara pasti limbah itu dari PT Greenfields Indonesia, mengingat para petani yang ada di Desa Kesamben Kecamatan Ngajum juga banyak yang beternak sapi.
“Aliran sungai ini kan tidak hanya Greenfields. Saya juga kesulitan disitu. Banyak peternak yang buang kotoran itu ke sungai. Makanya itu nanti rencana kita akan mengundang itu, peternak-peternak supaya ada dispensasi itu” ungkapnya.
Namum Budi juga menegaskan, salah satu penyebab limbah Greenfields itu hingga ke lahan pertanian warga lantaran adanya tanggul instalasi pengolahan air limbah atau IPAL yang jebol.
“Dia punya tiga lagoon (tempat air, red), IPAL-nya itu ada tiga. Kemarin ada yang jebol. Jadi kemarin kita cek juga ke sana, saya suruh bikin geomembran yang dari plastik itu, supaya kuat tebing untuk IPAL-Nya itu. Itu jebol karena hujan deras, itu full, jebol yang samping. Itu yang dulu” kata Budi, Selasa (17/3/2020).
Terkait persoalan limbah di Kesamben ini, pihaknya sudah melakukan tindakan dengan melayangkan surat panggilan kepada Greenfields sebanyak empat kali.
“Kira-kira sudah empat kali lah. Akhirnya sampai saya terbitkan paksaan pemerintah. Karena saya membantu petani, kalau sudah diterbitkan paksaan pemerintah, dia tidak bisa berikan kompensasi, dinaikkan nanti ke pencabutan izin” pungkasnya. (Agb/Saf)