JAVASATU.COM-GRESIK- Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik menggandeng Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Gresik melakukan penguatan gerakan literasi masyarakat melalui lomba menulis bagi para pelajar SMP/MTs se-Kabupaten Gresik yang diagendakan pada November 2023.

Menariknya, Kepala Dinas Perpusip Kabupaten Gresik, Budi Raharjo menyampaikan, lomba menulis nantinya para peserta menulis langsung di kertas yang disediakan panitia.
“Menulis langsung dengan tangan ini akan menjadi langkah nyata dan original, setidaknya di Gresik yang minat bacanya masih relatif rendah. Yang sudah umum, nulisnya kan pakek komputer atau laptop. Moga ini akan menjadi pemadu spirit literasi bagi masyarakat, khususnya para peserta didik,” terang Budi Raharjo, Selasa (26/9/2023).
“Gagasan yang disampaikan teman-teman MPID bagus-bagus dan semuanya punya irisan dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk mendukung dan merealisasikan Gerakan Literasi Masyarakat, khususnya membaca dan menulis, termasuk pembinaan dan pengembangan perpustakaan. Namun, untuk waktu dekat ini, kami tertarik pada turnamen menulis langsung ini,” urai Budi Raharjo.
Untuk merealisasikan kolaborasi literat itu, Budi mengungkapkan, segera dibentuk panitia pelaksana yang melibatkan para personel MPID PDM dan Disperpusip. Termasuk di dalamnya, segera dirumuskan kriteria lomba dan persyaratan yang perlu diketahui oleh calon peserta, sebelum dipublikasikan.
“Diharapkan, kerja sama ini menjadi titil awal yang bagus dalam upaya menggerakkan minat baca dan menulis masyarakat, terutama di kalangan peserta didik,” ucapnya.
Budi juga berharap MPID memiliki jaringan untuk menemukan karya tulis dari para penulis lokal Gresik untuk bisa diterbitkan menjadi buku.
“Jika ini bisa direalisasikan dan dikembangkan, dalam waktu tidak terlalu lama, ketertinggalan Gresik dalam gerakan literasi segera terminimalisasi,” kata Budi.
Sementara Ketua MPID PDM Gresik, Suhartoko, mengungkapkan, banyak hal bisa kolaborasikan dengan Disperpusip sebagai upaya melek literasi masyarakat, khususnya elemen pendidikan, baik siswa maupun guru. Hal itu karena bidang garapan MPID memiliki irisan cukup kuat dengan Disperpusip.
“MPID itu memiliki tiga skoci yang bisa digerakkan lewat program kerja yang kami rumuskan. Ketiganya, kami menyebutnya divisi, yakni divisi Pustaka, informasi, dan digitalisasi. Dan, program-program di Divisi Pustaka memiliki kedekatan atau beririsan dengan yang ditangani Disperpusip ini. Semoga ini akan memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat,” ujar jurnalis senior ini. (Bas/Nuh)