JAVASATU.COM-MALANG- Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan sambutan inspiratif pada acara pertemuan petani tembakau saat bertandanb di Malang, Kamis (28/11/2024) malam. Adhy menegaskan pentingnya syukur atas kesuburan tanah Jawa Timur yang mendukung produksi tembakau lebih dari 50 persen produksi nasional.
“Pertama, kita harus betul-betul bersyukur, kita dianugerahi tanah yang subur untuk jenis tembakau. Kita produksinya lebih dari 50 persen produksi nasional dan ini menjadi tumpuan,” ujarnya.
Ia menekankan perlunya modernisasi dalam metode pertanian tembakau dengan mengadopsi teknologi terkini. “Kita menginginkan bahwa tidak bertanam dengan konvensional tapi dengan teknologi saat ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengajak para petani untuk terus berinovasi guna menambah nilai hasil pertanian, sedangkan untuk inovasi yang sudah ada maka harus dipertahankan.
“Harus ada inovasi-inovasi yang membuat nilai tambah. Namun seperti tumpang sari dengan jenis tanaman lain itu tidak perlu inovasi tapi dengan replikasi, melanjutkan inovasi yang ada,” jelasnya.
Gubernur Adhy juga menekankan pentingnya stabilitas harga tembakau. Stabilitas harga sangat bergantung pada waktu panen yang serempak, sehingga mencegah over supply. “Kestabilan harga sangat tergantung dari petani memasok panen di waktu yang sama sehingga over supply. Kita memikirkan bagaimana supaya ada penyimpanan-penyimpanan yang akhirnya petani juga bisa diuntungkan dengan cara tidak mengganggu dari proses produksinya,” kata Adhy.
Hal lain yang ia soroti adalah perihal regeneasi para petani. Agar para generasi muda bisa menjadi keberlanjutan para petani tembakau di Jawa Timur.
“Kita ingin bahwa ada regenerasi, petani pasti akan ada umurnya sehingga kita coba meningkatkan motivasi minat dari petani-petani muda untuk bisa melanjutkan,” tuturnya.
Menurutnya, Jawa Timur telah banham dilirik pasar dunia. Juga terbukti telah memberikan dampak positif terhadap PDRB provinsi dan pendapatan negara.
“Karena sudah mulai pasar dunia sudah melirik langsung ke Jawa Timur. Dan ini memberikan PDRB yang cukup luar biasa untuk Jawa Timur dan juga pendapatan negara untuk Indonesia,” ungkapnya.
Gubernur Adhy menyarankan para petani untuk mengikuti mekanisme penanaman yang lebih baik sesuai dengan panduan dinas pertanian, mulai dari penggunaan bibit unggul hingga pemeliharaan dan pasca panen yang tepat.
“Yang pertama lakukan mekanisme penanaman tembakau yang lebih baik sesuai dengan edukasi dari dinas pertanian dimulai dari bibit yang unggul. Kemudian penggunaan pupuk pestisida yang tepat, lalu bagaimana pemeliharaan dan pasca panen,” tegasnya.
Ia menutup sambutannya dengan harapan agar para petani dapat bersatu membentuk korporasi besar untuk menghadapi tantangan dan meningkatkan posisi tawar dalam pasar tembakau. “Kami berharap bahwa para petani bersatu menjadi sebuah korporasi besar untuk bersama-sama menghadapi persoalan-persoalan tembakau dan juga untuk bargaining position untuk harga tembakau. Terima kasih dari petani untuk Indonesia sejahtera,” tutup Adhy. (Jup)