JAVASATU.COM-MALANG- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang, bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, telah mengatur untuk melakukan Rukyatul Hilal guna menentukan awal bulan Syawal 1445 hijriah.
Ahmad Zarkoni, Ahli Muda BMKG Stasiun Geofisika Malang, menyatakan bahwa, pada tanggal 9 April 2024, Stasiun Geofisika Malang bersama sejumlah instansi lain akan melakukan pengamatan awal bulan Syawal.
Menurut dia, Rukyatul Hilal, sebuah kegiatan rutin yang dilakukan oleh tim Hilal Stasiun Geofisika Malang, akan berlangsung di Tower Teluk Putri Pantai Ngliyep, wilayah Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang pada Selasa (09/04/2024).
“Kami BMKG Stasiun Geofisika juga akan melakukan Live Streaming dari command center Gedung Bupati Malang di Kepanjen,” tambahnya, Senin (08/04/2024).
Dilakukan di koordinat -8.14 LS, 112.57 BT, dengan elevasi 73mdpl, pengamatan tersebut akan mengambil data pada 9 April 2024, zona waktu UTC+7.
“Parameter hasil, waktu konjungsi pada 9 April 2024 di pukul 01:20:47 WIB, waktu terbenam matahari terjadi pada pukul 17:39:40 WIB,” jelas Zarkoni.
Sementara waktu terbenam bulan terjadi pada pukul 17:58:24 WIB. Azimuth Matahari ada di 277.808° dan azimuth bulan di 283.694°.
“Untuk ketinggian hilal ada di 5.70°, dengan elongasi 8.23°,” tambahnya.
Menyambung penjelasannya, Zarkoni menyatakan, lama hilal di atas ufuk 27 menit 38 detik, umur bulan 16 jam 09 menit 59 detik dengan lag 27.64 menit dan fraksi Iluminasi Bulan 0.67%. Dia menegaskan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam menentukan awal bulan Syawal.
“Hasil dari pengamatan rukyat Stasiun Geofisika Malang akan dilaporkan ke PSGT BMKG JKT, bersama tim rukyat BMKG di 33 titik nasional di laporkan ke Kementerian Agama,” tandasnya. (Arf)