Javasatu,Gresik- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman menghabiskan anggaran Rp 14 miliar rencananya untuk memugar rumah miskin sebanyak 587 unit.
“Bedah rumah ini adalah program seratus hari kerja Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, SE (Gus Yani). Semoga bermanfaat” ungkap Wabup Gresik Hj Aminatun Habibah saat melaunching program pemugaran rumah miskin tahun 2021 di Desa Katimoho, Kecamatan Kedamean, Rabu (2/6/2021).
Bu Min sapaan akrab Wabup Gresik menambahkan bahwa Pemkab Gresik juga akan membangun Rumah Sakit di wilayah Gresik Selatan. Ia pun memohon doa restu masyarakat agar program ini dapat berjalan lancar sesuai rencana.
“Diharapkan nantinya masyarakat Gresik selatan tidak perlu jauh-jauh ke pusat kota, demi mendapatkan pelayanan kesehatan” tegas dia.
Bu Min juga mengajak masyarakat untuk berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Dan aktifitas kehidupan pun kembali normal seperti sedia kala.
“Untuk itu mari kita mendukung ikhtiar pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan” imbuhnya.
Dalam launching tersebut, Bu Min memberikan santunan kepada anak yatim-piatu dan melakukan peletakan batu pertama pemugaran rumah miskin secara simbolis.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Gresik Achmad Washil, mengatakan, program pemugaran rumah warga yang tidak mampu ini direncanakan sebanyak 587 unit rumah.
“Dengan anggaran dana sebesar Rp 14 miliar itu setiap rumah bakal menelan biaya Rp 20 juta sampai Rp 30 juta” terang Achmad Washil.
Polres Gresik Selalu Ingatkan Prokes
Seusai rangkaian acara, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto melalui Kabagren Kompol Yulianto kepada awak media menyampaikan, masyarakat jangan abai protokol kesehatan.
“Mari dukung langkah pemerintah dalam menyudahi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini. Sukseskan program vaksinasi dan tetap disiplin prokes” ujar Yulianto.
Dipaparkan Yulianto, mencuci tangan dengan sabun, memakai, masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas adalah hal yang bisa dilakukan masyarakat saat ini guna menghindari paparan virus corona. (Bas/Arf)