JAVASATU.COM- Lonjakan harga beras yang menembus Rp15 ribu per kilogram di sejumlah daerah menjadi sorotan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar Kementerian Dalam Negeri, Senin (7/7/2027). Pemerintah Kota (Pemkot) Malang turut mengikuti rakor secara daring dari ruang Ngalam Command Center, Balai Kota Malang.

Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, dalam arahannya meminta pemerintah daerah segera bergerak cepat menangani gejolak harga pangan. Ia menekankan pentingnya intervensi melalui penyaluran bantuan pangan dan operasi pasar sebagai bagian dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Beberapa daerah mencatat harga beras yang melewati HET, bahkan sampai Rp15 ribu per kilogram. Pemda harus sigap, pastikan distribusi dan bantuan pangan berjalan tepat sasaran,” tegas Tomsi.
Menanggapi arahan itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memastikan stok beras SPHP di gudang Bulog Kota Malang dalam kondisi aman dan siap disalurkan.
“Kami siap menyalurkan pekan ini sesuai arahan Kemendagri. Langkah ini untuk menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat,” kata Wahyu.
Ia menambahkan, Pemkot Malang akan terus bersinergi dengan Bulog dan TPID dalam pengawasan harga serta penyaluran beras. Wahyu menekankan pentingnya kecepatan respons agar lonjakan harga tidak berdampak lebih luas pada stabilitas ekonomi lokal.
“Semakin lama dibiarkan, dampaknya makin besar bagi masyarakat. Penanganan harus segera,” pungkasnya. (Nuh)