JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang kembali menorehkan prestasi nasional. Kementerian Keuangan RI melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan memberikan penghargaan Kategori Pemerintah Daerah Penyalur Dana Desa Tercepat Tahun 2025, yang diserahkan dan ditandatangani Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna, pada 15 Juli 2025.

Penghargaan ini diberikan lantaran Pemkab Malang menjadi pemerintah daerah tercepat menyalurkan Dana Desa Tahap I Tahun Anggaran 2025, tepatnya pada 13 Januari 2025, kepada Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan.
Capaian itu sekaligus menempatkan Kabupaten Malang di peringkat ketiga tercepat nasional, di bawah Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan.
“Desa Purwosekar juga menjadi desa pertama di Indonesia yang menyalurkan BLT Dana Desa tahun 2025, dan Pemkab Malang berhasil menuntaskan penyaluran tahap I ke seluruh 378 desa pada 28 April 2025,” ujar Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., didampingi Kepala BKAD Kabupaten Malang, Dr. Yetty Nurhayati.
Menurut Sanusi, Dana Desa yang bersumber dari APBN merupakan penopang utama pembangunan desa, sehingga harus disalurkan tepat waktu, jumlah, dan sasaran.
Prestasi ini disebut sebagai bukti kinerja solid antara Pemkab Malang, KPPN Malang, dan pemerintah desa penerima.
Dana Desa 2025 difokuskan untuk percepatan penurunan kemiskinan ekstrem melalui BLT, penguatan desa adaptif terhadap perubahan iklim, peningkatan layanan kesehatan dasar termasuk penanganan stunting, ketahanan pangan (minimal 20% anggaran), pengembangan potensi desa, digitalisasi desa, program padat karya tunai, dan sektor prioritas lain sesuai kewenangan desa.
“Kami berkomitmen memastikan dana desa tersalur cepat, tepat, dan akuntabel agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat, terutama untuk ketahanan pangan, ekonomi, dan layanan dasar. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi daerah lain dalam tata kelola dana desa,” pungkas Sanusi.
Kepala DPMD Kabupaten Malang, Eko Margianto, menambahkan, Dana Desa 2025 untuk Kabupaten Malang mencapai Rp460,06 miliar.
Dari jumlah itu, tahap I telah tersalur Rp276,03 miliar, dan tahap II yang sedang berjalan senilai Rp54,57 miliar, sehingga total penyaluran mencapai Rp330,61 miliar atau 71,86%. (agb/nuh)