JAVASATU.COM- Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) H. Abdul Kadir Karding resmi meluncurkan program Desa Migran Emas di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Gresik, Jumat (11/7/2025). Program ini mengusung tema Kampanye Migrasi Aman dan Terlindungi, Pulang Berdaya, Membangun Desa Menuju Indonesia Emas.

Peluncuran berlangsung meriah dan mendapat sambutan dari sejumlah pejabat. Hadir mendampingi, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, jajaran Forkopimda, hingga Sekjen Kementerian P2MI Irjen Pol Dwiyono beserta staf khusus.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyatakan dukungannya. Ia menyebut dari 330 desa di Gresik, mayoritas telah mandiri secara regulasi dalam hal perlindungan pekerja migran. Menurutnya, program ini penting untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan PMI serta anak-anak mereka, khususnya yang berada di luar negeri.
“Kami dorong calon PMI untuk berangkat secara legal dan terampil. Kami juga siapkan pelatihan bahasa asing seperti Korea, Jepang, dan Jerman,” ujar Bupati.
Lima desa pionir, yakni Campurejo, Dalegan, Mentaras, Cangaan, dan Ngemboh telah menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) tentang perlindungan PMI dan menerima penghargaan langsung dari Menteri P2MI.
Menteri Abdul Kadir menyoroti maraknya kasus perdagangan orang yang menjerat PMI nonprosedural.
“Sebanyak 95–97 persen korban TPPO berasal dari PMI yang berangkat tanpa dokumen resmi atau lewat calo. Gresik memberi contoh nyata dalam mencegah ini,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya masyarakat mematuhi prosedur resmi agar terhindar dari risiko eksploitasi.
Acara dilanjutkan dengan paparan pemberdayaan ekonomi bagi keluarga PMI dan ramah tamah di Pendopo Bupati Gresik.
Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut.
“Polres Gresik siap mendukung penuh sebagai bentuk perlindungan hukum dan sosial bagi PMI dan keluarganya,” pungkasnya. (Bas/Arf)