JAVASATU.COM-GRESIK- Diketahui, Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik merupakan desa dengan mayoritas penduduk bermatapencaharian pekerja industri dan nelayan.
Home industri atau UMKM yang tergabung dalam BUMDes kebanyakan adalah penghasil krupuk ikan, kerang dan udang.
Dengan demikian limbah minyak goreng atau yang biasa disebut jelantah cukup banyak dari hasil pengolahan UMKM nya.
Kebanyakan warga setempat mengumpulkan jelantah untuk dijual kembali dengan harga bervariasi.
Melihat kondisi tersebut, melalui daya kreatifnya, mahasiswa KKN Universitas Gresik (UNIGRES) di desa setampat memberikan pelatihan kepada para warga dan Ibu-ibu PKK Desa Sukorejo mengolah jelantah menjadi barang cantik nan estetik yakni Lilin Aromaterapi.
Salah satu perwakilan KKN UNIGRES di Desa Sukorejo, Novita mengatakan, tujuannya adalah agar limbah minyak goreng berupa jelantah memiliki nilai jual yang tinggi dari pada dijual langsung berupa jelantah dengan harga murah
“Tetapi hal itu membutuhkan keterampilan dan usaha lebih namun dengan memanfaatkan” ucapnya.
Lebih jauh Novita menjelaskan, dalam pembuatan lilin aromaterapi juga memanfaatkan beberapa barang bekas seperti gelas, krayon bekas untuk pewarna serta bahan dasar minyak jelantah.
“Untuk membuat lilin aromaterapi juga ditambahkan bahan kimia seperti Stearin dan menambahkan aroma lilin aromaterapi sehingga tidak hanya cantik tetapi minyak jelantah pun di sulap menjadi sesuatu yang harum” urai dia.
Menurut Ketua PKK Desa Sukorejo Rosidah, pembuatan lilin aromaterapi berbahan jelantah merupakan sesuatu yang menarik dan menjadi ilmu baru.
“Bagi ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM ini adalah hal baru dan sangat menarik, karena ternyata dari minyak goreng bekas atau jelantah disulap menjadi barang bernilai jual tinggi yakni lilin aromaterapi” ungkap dia memungkasi. (Bas/Saf)