JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik akan mengadopsi model pendidikan dari SMA Unggulan CT Arsa Foundation untuk diterapkan di Sekolah Rakyat Gresik, yang akan mulai beroperasi pada 30 Juli 2025. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi Pemkab dalam memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan berkualitas.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Wakil Bupati dr. Asluchul Alif mengajak kepala sekolah, calon guru, dan wali asrama melakukan studi tiru langsung ke Sukoharjo, tempat CT Arsa Foundation berdiri.
Sekolah berbasis asrama tersebut dikenal sukses mencetak siswa-siswa dari keluarga kurang mampu yang diterima di kampus-kampus ternama, baik di dalam maupun luar negeri.
“Sekolah Rakyat Gresik harus menjadi transformasi nyata dari konsep pendidikan inklusif dan berkualitas. Kami melihat langsung bagaimana sistem CT Arsa mampu mengangkat masa depan siswa dari keluarga prasejahtera,” tegas Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik, usai kunjungan, Selasa (22/7/2025).
Sekolah Rakyat Gresik nantinya akan menampung 75 siswa angkatan pertama dan menggunakan gedung eks UPT SMP Negeri 30 Gresik di Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu. Fasilitas asrama, kamar, dan lingkungan sekolah sudah disiapkan.
Tahun depan, Pemkab juga akan membangun sekolah baru di kawasan Bumi Perkemahan Raci Tengah, Sidayu, lengkap dengan masjid dan asrama.
Gresik menjadi satu-satunya yang melakukan pembandingan langsung ke CT Arsa Foundation, menjadikan Gresik pelopor pengembangan pendidikan inklusif berasrama untuk rakyat kecil.
“Semoga Sekolah Rakyat Gresik benar-benar jadi penggerak perubahan sosial dan ekonomi masyarakat lewat pendidikan,” pungkas Gus Yani.
Kepala Sekolah SMA Unggulan CT Arsa Foundation, Usdiyanto, mengapresiasi keseriusan jajaran Pemkab Gresik.
“Tidak banyak kepala daerah yang memberi perhatian sedalam ini terhadap pendidikan. Saya yakin Sekolah Rakyat Gresik akan sukses besar,” ujarnya. (Bas/Nuh)